Pertanyaan nya adalah kalau itu bagi kalangan yang mampu memilih sekolah untuk anaknya, bagaiamana kalau orang tua yang tidak mampu, harus memilih sekolah terdekat dengan rumah , sekolah negri sebagai mana ditentukan oleh aturan pendidikan saat ini, dimana siswa di sekolah negri diutamakan yang rumahnya dekat dengan sekolah itu ( sistem zonasi )Â
Jika tidak ada pilihan, kembali ke dasar pemikiran tadi, saya belajar untuk percaya pada sekolah yang sudah dipilih, dan membuat komunikasi baik dengan guru dan semua pihak disekolah itu. saya tanamkan raa aman pada diri saya , agar anak saya juga aman menempuh pendidikan di sekolah itu. Hubungan yang harmonis orang tua dan guru harus di jaga .
Sebagai orang tua dari kalangan kebanyakan, kemampuan saya hanya sebatas menyiapkan kebutuhan dasar anak, paling saya bekali dengan pendidikan agama semampu saya bisa, doa doa utama misalnya, ibadah ibadah wajib selebihnya anak anak mendapatkan disekolah dan di lembaga lain yang dipercaya.Â
Soal isu isu terkini seperti perundungan, kekerasan terhadap anak, atau sikap guru yang tidak pada tempatnya .saya akan berusaha melihatnya secara jernih. Â Saya berpikir positif saja tidak ada akibat tanpa sebab, atau azas klausula. Â Kalau terjadi Naudzubilah cari penyelesaian terbaik.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H