Elegi Buat Ayah
By : Suhatman Pisang
Yah, badanmu sudah sangat lemah,seperti tak berdaya untuk melangkah. Berat tubuhmu tak tertopang lagi oleh sisa tenaga yang Ayah punya.
Aku seperti tak kuasa melihat mu lemah Yah.
Engkau lelaki yang pertama menciumku, lelaki sabar yang telaten membanting tulang siang malam untuk menafkahi kami anak anak mu .
Yah... izinkan aku menangis menyesali diriku dihadapan mu. Aku anak mu yang banyak salah padamu, dari bayi sampai kini aku selalu saja menyusahkan pikiranmu. Maafkan aku Ayah.
Batapa susah dirimu Ayah, sampai usia tua mu di 78 tahun aku belum bisa memberikan bahagia pada mu.
Beribu kilo jalan yang Ayah lalui, bermacam duka yang Ayah rasakan, sakit,perih,kecewa Ayah tutup di hadapan kami anak anak mu. Ayah selalu saja tersenyum,tertawa, terlihat gembira ketika di rumah. Selalu saja menjadi pelindung kami.
Apapun yang aku pinta Ayah selalu berusaha memenuhi.
Ayah, hari ini ayah semakin melemah, tidur ayah sudah tak nyenyak. Bicara Ayah sudah melunak, bibir Ayah kelu, tubuh kian lemah,tenaga sudah tak ada.
Aku hanya bisa menangis memandang ayah seraya berdoa, ada keajaiban datang untuk ayah sehat kembali.
Bukan aku tak rela takdir Allah yah, tapi aku belum bisa memberikan apa yang ayah mau. Aku belum bisa memberikan apa yang ayah mau seperti ayah dulu memberiku semua .
Ayah, aku hanya bisa berdoa yah.. semoga ayah masih diberi kesempatan oleh Allah untuk aku membahagiakan Ayah.
09 Oktober 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H