Mohon tunggu...
suhatman pisang
suhatman pisang Mohon Tunggu... Jurnalis - jurnalis

pekerjaan jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kekerasan Terhadap Jurnalis Berakhir Kompromis : Menunggu Jurnalis Mati di Jambi

13 Agustus 2015   17:39 Diperbarui: 13 Agustus 2015   18:00 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Intimidasi dan pengancaman 

4. perbuatan tidak menyenangkan 

Atas semuanya itu beberapa unsur pidana sudah terpenuhi untuk membuat kasu ini menjadi ranah hukum pidana dan polisi dalam hal ini satuan propam polresta Jambi sudah bisa melakukan pengusutan. 

Namun apa yang terjadi ? 

Saya sebagai jurnalis "terpurangah" ketika kasus ini berakhir kompromis, dimana Jurnalis yang menjadi korban dan media tempat dia bekerja dengan polda Jambi sebagai institusi yang membawahi seluruh oknum polisi yang telah melakukan serangkaian tindak pidan pada si jurnalis berakhir "damai".Rani jurnalis yang menjadi korban tidak mau memberikan keterangan pada provost Polda Jambi.

Padahal dalam pertemuan sejumlah wartawan dengan kabid humas Polda Jambi kombes polisi Almansyah beliau sudah memberi ruang untuk mengusut kasus ini. Kombes Almansyah yang merupakan juru bicara Polda Jambi atas nama Kapolda dan Kapolresta Jambi menyampaikan permohonan maaf, namun bukan berarti kasus ini berakhir.

Inilah sebuah fenomena menarik di Jambi, banyak kasus kekerasan terhadap jurnalis berakhir dengan kompromis hanya sedikit kasus yang sampai ke pengadilan ( Saya selama bertugas sebagai jurnalis di Jambi selama 15 tahun sudah 2 kali membawa kasus kekerasan terhadap saya ke pengadilan , kasus pemukulan di barembang tahun 2002 dan kasus pengancaman penembakan oleh seorang penyelundup gula tahun 2004 )

Kasus terakhir yang cukup besar adalah penembakan terhadap Anton Nugroho jurnalis trans7, 3 tahun lalu juga berakhir kompromis dengan polisi menanggung semua biaya perawatan dan operasi plastik terhadap korban.

Tidak adanya dukungan dari pimpinan media tempat jurnalis bekerja adalah faktor utama kenapa kasus kekerasan terhadap jurnalis di Jambi tidak pernah sampai tuntas proses hukumnya, kemudian sang jurnalis yang menjadi korban tidak punya nyali untuk melawan tekanan internal dan eksternal ketika menghadapi persoalan hukum yang mengancam dirinya.

Tidak ada sikap tegas dan dukungan terhadap perlawanan kekerasan terhadap jurnalis di Jambi, akan membuat kinerja jurnalis di Jambi akan terancam bukan tidak mungkin satu ketika nanti nyawa jurnalis yang bertugas di Jambi jadi taruhannya.

          

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun