Mohon tunggu...
Ryan Haryanto
Ryan Haryanto Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Pernah (29 tahun) bekerja sebagai Reporter, Programmer dan Redaktur Senior (Ipoleksosbud Hankam) pada Pusat Pemberitaan Radio Republik Indonesia (RRI). Sejak remaja senang mengamati dan berpikir tentang hal-hal yg kurang diminati oleh banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Anas Terbukti Piawai di Rapimnas Demokrat

18 Februari 2013   02:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:08 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1361103361482013357

Kepiawaian Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum melakukan lobby-lobby politik di dalam organisasi, sudah teruji di Rapimnas Partai Demokrat, di Jakarta, Minggu (17/2/2013).

Isyarat kepiawaian Anas Urbaningrum melakukan lobby-lobby politik menjelang dan pada saat berlangsungnya Rapimnas, teribukti dari Pidato Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, yang mengatakan, “Tak ada upaya Kongres Luar Biasa pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat”.

Secara lengkap Ketua Majelis Tinggi, Susilo Bambang Yudhoyono  menegaskan, “tidak ada Kongres Luar Biasa (KLB) ataupun pelengseran Anas Urbaningrum”.

Susilo Bambang Yudhoyono juga mengingatkan para kadernya untuk tidak melontarkan kritik soal partainya ke media massa dan meminta agar hal-hal yang menyangkut internal partai tidak diumbar ke luar.

Ketua DPP-Partai Demokrat bidang Eksternal dan LSM, Andi Nurpati, kepada wartawan mengungkapkan, Rapimnas berlangsung dalam suasana kekeluargaan, bahkan pidato SBY selaku Ketua Majelis Tinggi, dan Pidato Anas Urbaningrum selaku Ketua Umum Partai-pun saling bersambut, diiringi banyak tepuk-tangan para kader.

Dari gambaran Rapimnas yang berlangsung dalam suasana kekeluargaan dan banyaknya tepuk-tangan (applause) para kader, merepresentasikan  bahwa SBY dan ANAS, keduanya sama-sama masih dicintai akar rumput Partai Demokrat. Tentunya, sepanjang Anas Urbaningrum belum ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

Dengan demikian, dari Rapimnas Partai Demokrat Minggu (17/2/2013) terbukti, kegalauan di Partai Demokrat tidak terjadi di akar-rumput, tetapi justru lebih banyak terjadi di tingkat elit partai, yang senang berkicau tentang kemelut internal partai ke ranah publik.

Dari pernyataan-pernyataan SBY yang menyejukkan pada Rapimnas Partai Demokrat di Jakarta Minggu (17/2/2013), ada isu yang dapat dipetik sebagai pelajaran bagi kita yang berada diluar Partai Demokrat, bahwa virus paling berbahaya yang dapat menghancurkan sebuah lembaga (termasuk partai), adalah, apabila para petingginya mengidap penyakit “Gatal Camera” alias “Kecanduan Camera” dan Hobby menyanyikan lagu “Kau Menangis Aku Tak Peduli” dan “Kau Nakal Aku Bilang Papa” dihadapan wartawan.

Terlepas dari isu korupsi yang belum jelas dan masih ditangani KPK, pelajaran lain yang dapat dipetik, adalah dibalik performansi Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum yang tenang dan bersahaja, ternyata “Dia” memiliki kemampuan lobby politik yang sangat-sangat jauh diatas kualitas politisi kutu-loncat, yang senang berteriak-teriak di depan camera TV.

***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun