Mohon tunggu...
Ryan Haryanto
Ryan Haryanto Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Pernah (29 tahun) bekerja sebagai Reporter, Programmer dan Redaktur Senior (Ipoleksosbud Hankam) pada Pusat Pemberitaan Radio Republik Indonesia (RRI). Sejak remaja senang mengamati dan berpikir tentang hal-hal yg kurang diminati oleh banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Elektabilitas Anas Urbaningrum Mengejutkan

2 Maret 2013   13:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:26 1417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu kita semua tidak terkejut jika Anas Urbaningrum menjadi sangat terkenal melebihi tokoh-tokoh yang pernah menjadi pemuncak rating keterpilihan, karena hampir sebulan di Februari 2013, Anas menikmati iklan gratis diberbagai media massa, yang secara berkesinambungan memberitakan polemik terkait pengunduran dirinya dari Partai Demokrat dan isu keterlibatannya dalam kasus korupsi proyek Hambalang.

Terlepas dari positif-negatifnya berita tentang isu yang melibatkan Anas Urbaningrum, dalam bulan Februari, berbagai media massa secara terus-menerus memperkenalkan Anas kepada khalayak, hingga ke pelosok desa di seluruh penjuru tanah air.

Apabila dibandingkan dengan iklah-iklan calon presiden atau calon kepala daerah yang disiarkan secara terbatas oleh media-media tertentu, berita-berita yang menampilkan sosok Anas Urbaningrum dapat dibilang lebih dahsyat dan natural, karena hampir semua media massa di seluruh tanah air, seperti berlomba-lomba menyiarkannya.

Entah apa daya tarikinya, disengaja atau kebetulan awak media yang hampir setiap hari meliput di kediaman Anas Urbaningrum di Duren Sawit, Jakarta Timur, selalu berusaha mencari detil peristiwa yang terjadi di kediaman Anas.

Tangan gatal dan otak kreartif awak media tidak betah duduk manis diluar pagar rumah Anas Urbaningrum. Sambil menunggu press release atau menanti tokoh-tokoh yang datang bertamu ke rumah Anas, ada saja detil-detil peristiwa yang mereka jadikan bahan pemberitaan. Bukan hanya yang mereka lihat, tetapi juga yang mereka dengar disekitar rumah Anas Urbaningrum.

Diantara peristiwa yang berhasil mereka olah menjadi bahan berita, adalah alunan suara merdu penghuni rumah Anas yang sedang membaca ayat suci Al Quran.

Dalam pemberitaannya, para awak media memberitakan adanya aktivitas  pengajian yang tak pernah berhenti pagi, siang, sore dan malam hari, di kediaman Anas Urbaningrum. Belum lagi berita tentang penampilan Anas Urbaningrum yang selalu mengenakan sarung dan background foto seorang Tokoh Nahdatul Ulama, yang tergantung didinding rumah dan pernyataan Anas yang selalu dikawal oleh dua malaikat. Ada-ada saja yang mereka jadikan bahan berita.

Sepintas, pemberitaan media mengenai gaya Anas yang sarungan dan nuansa Islami yang selalu menyelimuti rumah Anas Urbaningrum, terkesan sederhana dan biasa-biasa saja.

Alunan merdu suara pengajian yang sayup-sayup, penampilan Anas Urbaningrum yang selalu sarungan, pernyataan adanya dua malaikat yang selalu mengawal Anas, dan pemberitaan mengenai foto tokoh Nahdatul Ulama Kyai Haji Ali Maksum, Rois Aam PBNU periode 1980-1984 (kakek dari Istri Anas Urbaningrum, Atthiyah Laila), yang menempel di dinding rumah Anas Urbaningrum. Semua itu diolah menjadi bahan berita dan menjadi konsumsi masyarakat umum, di seluruh tanah air.

Berita-berita ringan itu sekilas tidak ada istimewanya, tetapi sesungguhnya itulah berita-berita “Human interest” yang mampu menerobos relung sanubari pembaca, pemirsa dan yang mendengar berita itu dari siaran radio.

Entah apa pesan yang ingin disampaikan dan siapa sasaran audience (pembaca, pendengar, dan pemirsa) yang ingin dituju. Tetapi ada fakta dibalik rahasia berita yang tersiar.

Fakta itu adalah, sebagian besar penduduk Indonesia yang mengkonsumsi berita-berita Human Interest itu adalah pemeluk agama Islam yang mengagumi dan menghormati tokoh masyarakat yang bersahaja, menjunjung tinggi tata karma, berperilaku santun dan taat menjalankan perintah agama.

Kesejukan nuansa islami yang diberitakan selalu menyelimuti kediaman Anas Urbaningrum, sangat mudah menyentuh sanubari umat muslim, sekaligus mampu mengundang simpati dan empati. Bahkan, bukan tidak mungkin masyarakat yang semula meragukan keterlibatan Anas dalam Kasus korupsi Hambalang, bisa berbalik kepincut dan mendukung mantan Ketua Umum PB HMI itu. Setidaknya dengan doa.

Dari konten berita human interest itu, secara sengaja atau tidak, media massa secara bersama-sama dan gratis, telah merubah Anas Urbaningrum dari tokoh yang dibenci karena isu korupsi yang dihembuskan oleh Muhammad Nazaruddin menjadi tokoh ideal, Islami dan simpatik, yang pantas mendapat dukungan dan pembelaan.

Inilah fenomena menarik, dibalik keusilan dan kecanduan menulis para jurnalis yang siang-malam berlomba mengejar kuantitas dan kualitas berita, tentang kehidupan alamiah dibelakang Anas Urbaningrum, mantan Ketua Umum Partai Demokrat, yang tanggal 22 Februari lalu ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

Kini, meski belum dapat dikatakan popular, Anas Urbaningrum sudah menjadi sangat terkenal melebihi tokoh-tokoh nasional yang pernah mencalonkan diri sebagai Presiden atau Calon Kepala Daerah.

Karena itu, jangan terkejut jika pada suatu hari di perjalanan sejarah Bangsa Indonesia, Anas Urbaningrum di Usianya yang matang, muncul sebagai tokoh nasional, sekaligus sebagai pemuncak rating elektabilitas untuk calon Presiden. Itupun apabila Anas tidak terbukti terlibat kasus korupsi.

“ Believe it or not ”.

Salam hangat,

Ryan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun