Elang pun bertanya,Â
    "Siapa itu yang menjulang tinggi?"Â
    "Itu elang, dia tempatnya di langit sementara kita tempatnya di bumi," jawab para ayam.Â
    "Oh, begitu." Akhirnya elang mengikuti para ayam sampai tua.
Dari kisah elang yang kehilangan jati dirinya, bisa kita ambil menjadi sebuah pembelajaran dalam hidup ini. Betapa banyak di antara kita yang kehilangan jati diri kita karena salah memilih teman atau tempat bergaul.
Yang seharusnya kita sudah menggapai bintang atau membersamai para bintang, tapi tersumbat oleh teman-teman di mana kita bersosialisasi. Jadilah kita seperti mereka dalam bersikap dan berperilaku. Hilanglah karakter kita karena tertutup oleh lingkungan sekitar.
Terus bagaimana kita harus bersikap? Jadilah seperti ikan di lautan, walau ia hidup di dalam air yang asin, tetapi ia tetap tawar. Atau kalau tidak bisa, kurangi kebersamaan kita terhadap mereka lalu kita mengejar apa yang seharusnya kita lakukan untuk menjadi yang terbaik. Atau juga tinggalkan teman kita yang tidak bermanfaat untuk kita.
Berteman kepada siapa saja tidak terlarang, terpenting kita bisa membatasi. Ada saatnya kita bersama dan ada saatnya kita menyendiri.
Terkadang kita menyendiri bukan karena tidak mau bergaul, tetapi untuk lebih fokus dan memanfaatkan waktu agar menghasilkan sebuah karya.
Demikian pandai-pandailah mencari teman agar kita dapat melakukan hal yang terbaik dalam mengarungi samudera kehidupan.
Cilincing, 26 Juli 2024