Mohon tunggu...
Suharto MTsN 5 Jakarta
Suharto MTsN 5 Jakarta Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, penulis, Guru Blogger Madrasah, motivator literasi, pegiat literasi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengalaman Pertama Menjadi Inspirator di Kala Dalam Keterbatasan

8 Juli 2024   11:27 Diperbarui: 8 Juli 2024   11:32 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengalaman Pertama Menjadi Inspirator di Kala Dalam Keterbatasan 

Cing Ato 

Guru Blogger Madrasah 

MTsN 5 Jakarta 

Kamis, 4 Juli 2024 Menjadi narasumber di Yayasan Badan Kerjasama Pendidikan Bakti Mulia 400 yang berlokasi di jalan Kartini Pondok Pinang Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Kegiatan ini bertempat di Auditorium Ki Hajar Dewantara SMP Bakti Mulia 400.

Acara seminar ini sebagai rangkaian dari kegiatan rapat kerja tahunan dari seluruh tingkat pendidikan--TK, SD, SMP, dan SMA-- yang ada di Yayasan Badan Kerjasama Pendidikan Bakti Mulia 400. Seminar ini mengambil tema:"Mengintegrasikan Kompetensi Pedagogik Guru dan Spiritualitas dalam Profesionalisme Guru." Kegiatan ini dihadiri oleh 180 peserta dari berbagai tingkatan 

Hadir dalam seminar berbagai narasumber yang sudah cukup kita kenal seperti Prof. Komarudin Hidayat dan Rocky Gerung. Sementara yang dua lagi ibu Sri Nurhayati, SH, M.Psi dan saya sendiri Suharto (Cing Ato).

Kehadiran saya sebagai narasumber bukan karena saya lebih banyak pengetahuannya dibanding para peserta seminar. Kalau saya perhatikan mereka merupakan guru-guru hebat dan pilihan, mengingat lembaga pendidikan ini bukan pendidikan swasta pada umumnya. Kebanyakan para peserta didik dari kalangan ekonomi menengah ke atas. 

Saya hadir di lembaga pendidikan tersebut ketika sedang berlangsungnya acara. Kebetulan pada sesi pertama diisi oleh prof. Komarudin Hidayat dan Rocky Gerung. Saya tidak mengikuti sesi pertama mengingat saya berkursi roda sementara auditorium berada di lantai dua. Untuk ke sana saya harus melewati beberapa anak tangga yang cukup curam dan sedikit sempit untuk membawa kursi roda.

Maka itu, saya cukup menunggu acara selesai. Tadinya saya cukup menunggu di dalam mobil, akan tetapi panitia mempersilahkan saya berada di ruang tunggu. Saya pun mengikuti saran panitia. 

Sekitar satu jam menunggu sesi pertama selesai, tiba-tiba di ruang lobi terdengar suara gemuruh para panitia sedang berfoto ria bersama para narasumber yang hendak meninggalkan tempat. Saya hanya melihat dari kejauhan. Saya pun bertemu dengan para narasumber hebat dan sempat bersalaman. Narasumber langsung meninggalkan tempat. Sementara saya ngobrol dengan ketua harian Yayasan Pendidikan bapak Dr. Sutrisno Muslimin. 

Kebetulan beliau sahabat saya dan sama-sama alumni IAIN Jakarta atau sekarang berganti nama menjadi UIN Jakarta.

Beliau meminta saya untuk tujuan memotivasi para guru. Beliau melihat saya yang sedang keterbatasan saja masih mempunyai semangat mengajar dan berkarya. Saya dijadikan sebagai contoh nyata. Setidaknya beliau berharap kehadiran saya dapat menginspirasi guru-guru yang berada di yayasan tersebut.

Tepat pukul 10.30 WIB, saya berangkat menuju auditorium Ki Hadjar Dewantara di lantai dua. Untuk ke sana saya harus melewati anak tangga yang cukup banyak dan sedikit curam. Saya pun diangkat oleh 4 orang. Saya agak ngerih karena tangganya agak kecil, sehingga yang menggotong tidak leluasa. Dengan perjuangan yang cukup mendebarkan akhirnya sampai juga di lantai dua.

Saya terus meluncur ke auditorium. Di dalam sudah banyak peserta yang menunggu. Saya pun masuk dan disambut dengan baik oleh para peserta seminar yang notabenenya guru. Saya jadi terharu karena baru kali itu disambut bak orang pintar padahal mereka lebih pintar daripada saya.

Saya langsung menuju podium dan duduk seorang diri menghadap para peserta seminar. Sebelum acara sesi kedua dimulai terlebih dahulu Dr. Sutrisno Muslimin memberikan kata pengantar seputar tentang diri saya dan ibu Sri Nurhayati. Beliau mengatakan bahwa saya dan ibu Sri merupakan sahabat beliau yang bergulat dalam dunia pendidikan sebagai seorang guru. 

Saya dan ibu Sri Nurhayati tampil berdua secara berbarengan. Saya berdua hanya diberikan waktu masing-masing hanya 15 menit untuk memaparkan materi. Dalam hati cepat sekali pasti tidak cukup untuk memaparkan materi. Sudahlah kenapa harus dipusingkan. Akhirnya saya dan ibu Sri memaparkan materi. 

Tentunya tidak terlalu luas pembahasannya mengingat keterbatasan waktu. Setelah selesai pembahasan materi dilanjutkan dengan tanya jawab.Ada tiga pertanyaan yang disampaikan para guru. Satu guru perempuan dan dua guru laki-laki. Saya dan ibu Sri pun menjawab setiap pertanyaan mereka.

Acara sesi kedua selesai, selanjutnya pemberian cinderamata kepada saya dan ibu Sri dan dilanjutkan foto bersama dengan para pimpinan. Saya pun meninggalkan auditorium dan selanjutnya menuruni anak-anak tangga. Hati agak dag-dig-dug takut jatuh. Ada di antara mereka berujar:"Seharusnya ada fasilitas untuk disabilitas. Semoga gedung yang baru nanti ada tangga khusus untuk disabilitas."

Saya sering melihat gedung yang sifatnya untuk umum jarang terdapat pasilitas untuk disabilitas termasuk rumah ibadah seperti masjid atau musala. Padahal tidak semua yang datang ke tempat tersebut orang yang sehat/sempurna pisiknya. 

Maka itu, ketika seorang teman guru menawarkan untuk ikut lomba kegiatan guru-guru berprestasi. Saya sudah nyerah karena khawatir sarana untuk orang kebutuhan khusus tidak ada.

Demikian pengalaman pertama menjadi inspirator/narasumber seminar. sedang untuk moderator pernah sekali ketika menjadi mahasiswa Pascasarjana di UNISMA Bekasi.

Cakung, 8 Juli 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun