Mohon tunggu...
Suharto MTsN 5 Jakarta
Suharto MTsN 5 Jakarta Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, penulis, Guru Blogger Madrasah, motivator literasi, pegiat literasi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Masjid Ramah Disabilitas

16 Oktober 2023   07:31 Diperbarui: 16 Oktober 2023   08:18 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masjid Ramah Disabilitas

Cing Ato
#Sarapanpagidenganmenulis

Jum'at, 13 Oktober 2023 Penulis pergi ke tempat service kursi roda careindo di daerah Kedoya Kebon Jeruk Jakarta Barat. Kebetulan di madrasah sedang berlangsung pembagian raport Penilaian Tengah Semester (PTS) semester ganjil. Sementara penulis tidak menjadi wali kelas. Penulis tetap datang sesuai ketentuan yang berlaku. 

Penulis sudah sampai di madrasah sekitar pukul 05.50 WIB. Penulis langsung absen Pusaka dan finger print. Setelah itu penulis langsung ke tempat di mana penulis berkantor. Kebetulan untuk sementara penulis berkantor setiap hari di ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), karena masih dalam kondisi penyintas penyakit Guillain Barre Syndrome (GBS).

Biasanya sebelum sarapan penulis menulis sebuah artikel. Namun, sudah beberapa hari Penulis tidak menulis. Karena ada pekerjaan yang harus dilakukan berkaitan dengan pengolahan nilai hasil perolehan para siswa yang harus diolah. 

Kini nilai-nilai itu sudah disetor ke bagian kurikulum. Untuk memanfaatkan waktu kosong sebelum berangkat ke tukang service kursi roda penulis membuka laptop. 

Lumayan ada dua jam waktu kosong. Penulis sempatkan untuk melihat dan mengedit beberapa tulisan bakal calon buku solo ke-17. Di samping itu juga penulis me-layout calon buku antologi para duta literasi madrasah MTsN 1 Balikpapan Kalimantan Timur.

Tepat pukul 08.30 WIB penulis pergi ke tempat service kursi roda. Kebetulan kursi roda penulis sedikit eror, remot kontrolnya sering mati sehingga sulit untuk melaju. 

Penulis pun berangkat dari madrasah, disepanjang perjalanan penulis melihat pemandangan kota Jakarta. Banyak gedung-gedung yang indah dan ada juga perkampungan yang padat. Ketika berada di atas tol layang menuju Ancol. Penulis melihat gedung yang begitu megah lagi indah  dan merupakan gedung kebanggaan orang Jakarta yang dibangun pada masa Gubernur Anies Rasyid Baswedan. Gedung Jakarta Internasional stadium (JIS) namanya.

Penulis sampai di tempat service kursi roda pukul 10.00 WIB. Langsung kursi roda di service oleh tukang kursi roda. Cukup mengganti bagian remote control-nya kursi roda kembali normal kembali. Kebetulan masih gratis karena masih berlakunya garansi.

Pukul 11.00 WIB penulis meninggalkan tempat service. Dipertengahan jalan jam sudah menunjukkan pukul 11.30 WIB. Berapa menit lagi sudah masuk waktu salat Jum'at. Turun dari tol pintu walikota Jakarta Utara. Penulis perintahkan sopir untuk mencari masjid yang terdekat. Penulis teringat ada masjid yang agak besar dan mempunyai lapangan parkir mobil dekat terminal Tanjung Priok. Masjid itu bernama Masjid Al-Husna.

Penulis berpikir apakah masjid Al-Husna ada tanjakan untuk kursi roda. Penulis sudah pasrah kalau tidak ada. Biarlah salat Jum'at di depan atau emper masjid. Ketika mobil masuk ke halaman masjid yang pertama kali penulis lihat adakah tanjakan untuk kursi roda. 

Penulis pun melihat ada tanjakan kursi roda. Hati penulis senang sekali. Penulis pun langsung mengambil wudhu di halaman masjid dengan air yang disimpan di dalam botol Aqua. Setelah penulis selesai wudhu penulis langsung arahkan kursi roda ke tanjakan. Kursi roda langsung mendaki hingga sampai lantai dasar. Penulis cukup di lantai dasar depan masjid.

Penulis melihat masjid itu didesain sangat ramah disabilitas yang menggunakan kursi roda. Bukan saja tanjakan kursi roda yang disediakan. Bahkan, yang sedikit modern yaitu juga tersedia lift yang bisa turun naik. Sebenarnya bisa saja penulis menaiki lift tersebut. Tetapi, penulis cukup di lantai dasar saja.

Sebuah pemikiran cerdas yang dilakukan oleh para pengurus masjid Al-Husna. Mereka bukan saja memikirkan yang sehat saja. Tetapi juga, memikirkan orang yang dalam kondisi disabilitas berkursi roda. Langkah luar biasa ini yang seharusnya ditiru atau dicontoh masjid-masjid lainnya. Jangan sampai masjid itu megah lagi indah. Namun, kurang mempedulikan atau tidak ramah dengan para disabilitas.

Semoga akan muncul masjid dan musala yang ramah terhadap para disabilitas. Sehingga mereka bisa ikut salat berjamaah seperti orang yang sehat.

Cakung, 15 Oktober 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun