Kedua, hidup ini ibarat orang yang mendorong modil di jalan yang terjal. Terus mendorong dan tidak boleh berhenti, karena kalau berhenti mobil itu akan turun dan sulit untuk mendorongnya lagi. Teruslah mendorong, andaikan lelah, dorong terus perlahan-lahan, yang terpenting tidak boleh berhenti.
Sejak bapaknya menasehati dan memotivasinya. Beliau bangkit dan langsung keluar dari kamar, lalu memanggil ibunya untuk membantu mencarikan taxi. Beliau pun akhirnya sekolah kembali. Beliau mengatakan betapi sulitnya menjalani hidup sebagai seorang yang keterbatasan jalan dan hidup di atas kursi roda.
Beliau mengatakan "Setiap orang pasti punya kesusahan dan ada kesusahan yang hanya dibuat Allah khusus untuk diri sendiri dan itu harus dihadapi. Ketika Anda mampu menghadapi, maka Allah akan memberikan kekuatan yang tidak diberikan kepada semua orang. Kekuatan itu adalah memantul balik ke tempat yang tertinggi setelah Anda terhempas ke titik paling bawah. Oleh karena itu, jangan pernah takut dengan kesusahan yang Anda hadapi. Apapun itu, jangan pernah menyerah."
Dengan semangat yang tinggi dan tidak pernah menyerah akan kesusahan yang dihadapi. Beliau akhirnya mampu menaklukkan apa yang tadinya jauh dari ekspektasinya. Walau 30 tahun hidup berkursi roda, beliau pun mampu menaklukkan dunia dan beliau sering traveling ke berbagai daerah hingga ke manca negara. Berbagai jabatan pun pernah membersamai hingga menjadi seorang leader -CEO General Electric Indonesia- di samping itu beliau sering menjadi narasumber diberbagai event.
Kisah di atas bisa kita jadikan sebagai pembelajaran dalam berselancar mengarungi samudera kehidupan ini. Betapa banyak di antara kita  yang hidupnya selalu mengeluh ketika mendapatkan kesusahan.
Apapun kesusahan yang terjadi, kita harus hadapi walaupun berat kita rasakan. Ingat! Allah tidak akan membebankan makhluknya di luar batas kemampuannya. Dan juga dibalik kesulitan/kesusahan pasti Allah berikan jalan keluarnya. Ketika kita mampu menghadapi semuanya, lihatlah apa yang akan terjadi!
Itulah yang pernah penulis alami dalam menghadapi kesusahan ini. Terus berusaha dan bangkit dari kesusahan dan terus meng-upgrade diri. Apa yang terjadi penulis bisa menulis 15 buku solo dalam kondisi keterbatasan. Kini masih tetap mengajar layaknya guru yang sehat.
Cilincing, 20 September 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H