Mohon tunggu...
Suharto MTsN 5 Jakarta
Suharto MTsN 5 Jakarta Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, penulis, Guru Blogger Madrasah, motivator literasi, pegiat literasi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Aku Sudah Berusaha untuk Tidak Larut dalam Mahkota Cinta tetapi Tetap Saja Sesunggukan

15 September 2023   22:06 Diperbarui: 15 September 2023   23:00 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika Zul sedang bermain ke rumah teman kuliahnya. Tiba-tiba ada seseorang wanita berjilbab memanggilnya. Zul menerka-nerka siapa gerangan wanita iti. Ternyata Sumiyati yang pernah tinggal di Subang Jaya. Zul pun teringat kembali kepada Mari.

Suamiati menceritakan kejadian yang terjadi sebenarnya. Bahwa Sumiati dan Mari dibebaskan dari tuduhan pelacur. Sehingga beliau berdua dibebaskan. Zul menanyakan keberadaan Mari. Sumiati mengatakan bahwa Mari pulang ke Indonesia tepatnya di Semarang. Pupus harapan karena Mari tak terlacak.

Sedih pasti sedih karena kegagalan untuk mempersunting seorang wanita. Di tengah kesedihannya Yahya memberikan kabar gembira bahwa di tempat pak Muslim mengajar sedang membutuhkan tenaga dosen. Zul pun langsung pulang ke Indonesia dan langsung menemui Pak Muslim.

Zul bertemu pak Muslim. Sambil melamar menjadi dosen. Pak Muslim bertanya tentang wanita yang bernama Mari. Zul menjelaskan ternyata Mari dibebaskan polisi, karena tidak terlibat pelacuran. Namun, sayang tidak meninggalkan jejak.

Pak Muslim menawarkan seorang dosen wanita dari Semarang, ia belum menikah dan sedang mencari jodoh. Kebetulan teman dosen satu kampus istrinya, namanya Agustine. Zul menyerahkan semuanya kepada pak Muslim. Pak Muslim pun langsung menghubungi istrinya di Semarang dan langsung menceritakan tentang dosen itu. Kebetulan dosen tersebut sedang berbicara dengan istrinya.

Istri pak Muslim dan dosen cantik itu berangkat dari Semarang ke Yogyakarta untuk bertemu Zul. Ketika Zul dan pak Muslim selesai salat Isya di sebuah masjid, beliau berdua pulang, sementara istri dan dosen cantik itu sedang menunggu di ruang tamu.

Ketika Zul masuk, dosen itu terperanjat seraya memanggil nama Zul. Zul sontak kaget, istri pak Muslim sedikit bingung, sementara pak Muslim sudah tahu permasalahannya, hanya saja pak Muslim bingung dengan nama dosen cantik itu. Karena ia tahu nama dosen itu Agustine, sementara Zul memanggil Mari atau Siti Mariani. Pak Muslim bingung yang mana yang benar. Dosen itu menjelaskan semuanya benar. Nama Aslinya Agustine Siti Mariani Maulida. Ketiganya dipakai di tempat yang berbeda. Agustine panggilan ketika kuliah, Siti Mariani panggilan ketika bekerja di perusahaan, Asma Maulida (Agustine Siti Mariani Maulida ) sebagai nama pena.

Pak Muslim menegaskan bahwa lelaki yang akan dijodohkan dengan Agustine adalah Zul. Dosen itu pun menangis begitu juga Zul yang sudah lama mencarinya. Suasana pun menjadi haru bagaimana kisah perjalanan dua orang yang saling jatuh cinta dan keduanya sudah putus asa, namun dipertemukan tanpa direkayasa. Akhirnya Mari memberikan Mahkota Cintanya kepada Zul Sang kekasihnya. Sungguh mengharukan perjalanan cita Zul dan Mari . Penulis pun sudah berusaha untuk tidak terbawa hanyut, tetapi tetap saja sesunggukan.

Demikian Habiburrahman El Shirazy dengan mahirnya membuat alur cerita dan mengemas sebuah novel bukan saja enak dibaca. Tapi, ada pesan moral yang hendak beliau sampaikan.

Salam literasi

,..............

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun