Mohon tunggu...
Suharto MTsN 5 Jakarta
Suharto MTsN 5 Jakarta Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, penulis, Guru Blogger Madrasah, motivator literasi, pegiat literasi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Aku Larut dalam Mihrab Cintanya Habiburrahman El Shirazy

12 September 2023   14:27 Diperbarui: 12 September 2023   14:35 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak satupun keluarga iba apa yang terjadi dengan Syamsul. Bahkan, pembelaan terhadap tuduhan itu tak ditanggapi oleh keluarganya. Akhirnya ia nekat meninggalkan rumah dan mengambil uang adiknya untuk bekal di jalan. Ia berkelana dari masjid yang satu ke masjid yang lainnya. Pekerjaan tak kunjung didapati, sementara bekal sudah habis. Dengan terpaksa ia nekat mencopet yang pada akhirnya ia masuk bui. Dari bui inilah ia mendapatkan pelajaran teknik mencopet dari gerombolan copet yang bersamanya di dalam bui.

Lepas dari bui karena ia nyogok aparat bui. Nyogok ini pun didapatkan dari para pencopet di dalam bui. Ia meminjam uang adiknya untuk menyogok sipir buian. Secara kebetulan adiknya Nadia menjenguk beliau. Nadia hanya ingin memastikan apakah benar kakaknya dipenjara. Awalnya Nadia kecewa. Namun, setelah diberi pengertian Ia memahaminya.

Syamsul berkelana lagi dan mencopet lagi karena terpaksa. Namun, pada akhirnya dikembalikan lagi setelah ia mempunyai uang. Ada satu dompet yang menjadi perhatiannya, karena dibalik dompet terdapat foto seorang yang telah menzaliminya. Dompet itu milik seorang wanita cantik dan tazir. 

Akhirnya Syamsul membuat skanario bagaimana caranya agar Burhan tidak berhubungan dengan wanita cantik nan tazir itu. Sebenarnya Syamsul balas dendam namun, juga ingin menyelamatkan wanita cantik itu dari kezaliman dan kelicikan Burhan.

Berdasarkan pengetahuan dari pencopet. Syamsul menjalani misinya. Beliau tidak langsung mendatangi rumah cantik itu. Tetapi, ia mendatangi rumah tetangga wanita cantik itu.

Kebetulan rumah no 17 sedang mencari seorang guru ngaji. Sementara gadis cantik yang bernama Selvie itu no 19. Di pintu gerbang perumahan dijaga ketat seorang security. Agar Samsul bisa masuk Syamsul membuka helem dan kepala memakai kopiah haji. Security menganggap Syamsul seorang guru ngaji yang sedang dicari oleh rumah no 17. Syamsul datang tepat waktu dan akhirnya diterima menjadi guru privat. Beliau akrab dengan bapaknya si putri itu hingga sering salat berjamaah di masjid perumahan itu. Syamsul pun didaulat untuk menjadi seorang imam.

Singkat cerita Syamsul berkenalan dengan orang tua dari gadis cantik nan tazir itu. Tidak mau membuang waktu beliau membongkar calon yang akan dijadikan menantu. Akhirnya terbongkar rahasia si Burhan. Begitu juga Burhan dikeluarkan dari pondok karena mencuri. Fitnah yang pernah dialamatkan ke Syamsul akhirnya terkuak. Pengurus pondok pun menyesali perbuatannya mengusir Syamsul dari pondok. Orang tuanya marah akibat kesalahan pondok. Pondok dan keluarganya hendak ke mana mencari Syamsul untuk meminta maaf.

Sementara Syamsul mendapatkan tawaran untuk memberikan tausiyah pagi di sebuah televisi swasta. Syamsul memberikan kabar melalui adiknya agar keluarganya untuk melihat tayangan televisi swasta pada acara tausiyah pagi pada bulan Ramadan.

Begitu juga Syamsul dengan nama belakang memberikan kabar kepada pondoknya agar semua pengurus dan santri untuk melihat televisi swasta, karena ada salah satu alumninya tampil di acara tausiyah pagi Ramadan.

Selesai sudah episode perjalanan Syamsul membuktikan sesuatu saat yang benar adalah benar adanya walau harus melalui kerikil-kerikil tajam.

Habiburrahman El Shirazy sangat afik dalam membuat alur cerita sehingga aku sendiri ikut hanyut merasakan bagaimana perasaan Syamsul ketika di fitnah oleh Burhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun