Cing Ato
#CahayaHati
Al-kisah, suatu hari ada seorang pemuda sedang berjalan. Tiba-tiba matanya melihat kupu-kupu kecil sedang berjuang ke luar dari kepompong.
Pemuda itu sedikit iba melihat kupu -kupu kecil yang sedang kesulitan untuk keluar. Naluri kebaikan terbersit di hatinya. Ia lalu pulang ke rumah untuk mengambil sebuah gunting.
Setelah gunting didapatkan, ia bergegas menemui kupu-kupu kecil yang sedang meronta hendak keluar dari ke pompong.
Diguntinglah ke pompong itu, lalu keluarlah kupu-kupu kecil itu dan merambat di ranting kayu.
Setelah beberapa hari kupu-kupu kecil itu tidak bisa terbang, karena kedua sayapnya tidak berkembang.
Ternyata kebaikan pemuda menolong  kupu-kupu kecil, justru membuat  kupu-kupu kecil itu menderita.
Berdasarkan hukum alam/sunatullah, ternyata dengan perjuangan kupu-kupu kecil itu akan mengalirkan cairan yang akan menguatkan tubuhnya dan kedua sayapnya.
Karena prosesnya dibantu dan tidak ada perjuangan akhirnya anak kupu-kupu tidak berkembang dengan semestinya.
Dari kisah ini tentang hidup butuh perjuangan, bisa kita jadikan sebagai pembelajaran dalam berselancar mengarungi samudera kehidupan.
Berapa banyak dari kita terlalu sayang kepada anak-anak, namun caranya salah. Yang berakibat patal dalam kehidupan berikutnya.
Memanjakan anak-anak sejak kecil dan tidak diajarkan tentang kemandirian. Setelah dewasa hidupnya selalu tergantung kepada orang tua atau lainnya. Malas berusaha sendiri, sekalipun untuk dirinya sendiri.
Dewasa ini banyak peserta didik yang enggan berjuang untuk belajar dengan sungguh-sungguh, karena sejak dini orang tua terlalu ikut campur mengerjakan tugas pekerjaan rumah, hingga terbawa sampai dewasa. Ingin hasil bagus tetapi enggan berjuang untuk belajar. Dan atau juga terlalu murahnya para pendidik memberikan nilai yang bukan semestinya. Sehingga banyak peserta didik yang tidak berkualitas, karena enggan berjuang dalam belajar.
Demikian hidup adalah perjuangan. Jangan sampai niat yang baik, berujung penderitaan. Maka itu, ikutilah prosesnya yang sudah digariskan oleh hukum alam/ Sunatullah.
Cilincing, 07 Agustus 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H