Mohon tunggu...
Suharto MTsN 5 Jakarta
Suharto MTsN 5 Jakarta Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, penulis, Guru Blogger Madrasah, motivator literasi, pegiat literasi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Manfaatkanlah Waktu dengan Baik dan Lihatlah Apa yang Terjadi

30 Juli 2023   09:40 Diperbarui: 30 Juli 2023   09:44 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manfaatkanlah Waktu dengan Baik dan Lihatlah Apa yang Akan Terjadi.

Cing Ato

#SarapanPagidengsnMenulis

Suatu hari seorang teman bercerita tentang apa yang dikerjakan ayahnya sejak ia dan saudara -saudaranya masih kecil. Ayahnya memang orang desa, kemungkinan sekolahpun tidak, andaikan sekolah hanya sekedar bisa baca tulis, lalu berhenti. Orang desa yang terpenting bisa kerja mengolah pertanian atau perkebunan itu bisa diandalkan untuk modal nikah. Tentunya tidak semua seperti itu. Buktinya banyak toh, orang desa yang sukses menjadi pejabat atau bidang lainnya.

Kembali pada si ayah seorang teman, ketika anak -anaknya masih kecil si ayah berpikiran maju ke depan. Si ayah menanam beberapa pohon jati tidak jauh dari rumah yang ditempati/ pekarangan rumah. Maklum orang desa biasanya tanahnya luas. 

Seiring bergantinya waktu dan berubahnya musim seiring itu pula pohon-pohon jati yang ditanam tumbuh dengan suburnya, sehingga sukar untuk dipeluk. Begitu juga dengan anak-anaknya tak ubahnya seperti pohon tumbuh semakin hari semakin dewasa. Ketika anak-anaknya ingin melangsungkan pernikahan si ayah menjual pohon jati untuk biaya pernikahan. Cukup satu pohon yang dijual untuk mengadakan pesta pernikahan di desa. 

Sungguh luar biasa pola pikir orang desa. Strategi yang cemerlang dan berpikir jauh ke depan. Memanfaatkan waktu yang sangat efektif dan menghasilkan. Sehingga pada waktunya si ayah sudah tidak gusar lagi mencari modal untuk pembiayaan sebuah pesta pernikahan. 

Cerita nyata tentang pemanfaatan waktu, bisa kita jadikan pembelajaran dalam mengarungi samudera kehidupan ini.

Betapa banyak dari kita telah menyia-nyiakan waktu terbuang percuma tanpa ada yang dihasilkan. Sangat rugi sekali hidup bertahun -tahun tidak ada yang dihasilkan.

Sering penulis mengingatkan kepada para peserta didik tentang begitu berharganya waktu. Sukses atau tidaknya seseorang peserta didik dilihat dari seberapa banyaknya mereka menggunakan waktu untuk belajar. Semakin tinggi intensitasnya belajar, semakin tinggi kualitas wawasan keilmuan yang didapat. Sebaliknya, semakin rendah itensitas belajar, semakin rendah kualitas wawasan keilmuan yang didapat.

Terus bagaimana dengan peserta didik yang tidak belajar? Pasti jawabannya bak botol kosong artinya, tidak ada sedikitpun yang ia dapat dari sebuah ilmu pengetahuan.

Ini penulis sering temukan dari hampir seluruh peserta didik. Mereka datang ke sekolah / madrasah bak botol kosong. Otomatis kalau ditanya guru, sudah dipastikan tidak bisa menjawab. 

Berbeda dengan mereka yang telah mempersiapkan diri belajar di rumah. Mereka bak botol yang telah terisi. Ketika mereka ditanya oleh guru, mereka tidak segan-segan menjawabnya dengan benar.

Coba mereka memanfaatkan waktunya, untuk membaca buku pelajaran atau yang lainnya setiap hari, menghafal Al-Qur'an setiap hari walau satu ayat, mempelajari/menghafal kosa kata bahasa asing, minimal 5 kosa kata setiap hari, dan lain-lainnya yang berkaitan dengan keilmuan. Seiring bergesernya waktu, sudah bisa dipastikan peserta didik itu akan bertambah wawasan keilmuannya, hafal Al-Qur'an, mahir berbahasa Asing dan lain-lainnya.

Begitu juga dengan seorang guru, bertahun-tahun mengajar tidak ada yang mereka hasilkan. Setelah pensiun tidak ada yang bisa ia tinggalkan untuk generasi berikutnya. Padahal banyak waktu yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan sebuah karya. Selama satu pekan tidak mungkin waktu semuanya digunakan untuk mengajar. Pasti banyak waktu luang yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan sesuatu yang bisa menghasilkan karya.

Banyak waktu luang yang seharusnya dimanfaatkan guru untuk menghasilkan karya. Guru identik dengan membaca dan menulis. Coba manfaatkan waktu untuk menulis sesuatu yang bermanfaat untuk peserta didik, teman guru, dan masyarakat umum. Untuk memperkaya tulisan tentunya harus banyak membaca tulisan orang lain atau buku-buku referensi.

Dengan menulis setiap hari atau sepekan sekali. Jika, setahun menulis tentunya sudah banyak tulisan yang terkumpul. Tinggal tulisan yang berserakan dihimpun lalu diikat menjadi sebuah buku. Jadi deh sebuah karya yang bisa dimanfaatkan oleh orang banyak. 

Begitu juga kita lihat di masyarakat, banyak waktu luang yang digunakan hanya sekedar ngerumpi ngalor-ngidul yang tak ada guna. Bahkan terkadang hanya menghasilkan dosa akibat ngerumpinya. Coba, andaikata mereka manfaatkan lahan yang tersisah untuk bercocok tanam palawija, beternak, dan lain-lainnya yang bisa menghasilkan, itu sesuatu yang luar biasa. Setidaknya bisa sebagai tambahan kebutuhan rumah tangga. Dan juga bisa mengurangi pengeluaran anggaran rumah tangga.

Mungkin kita bisa belajar dengan kampung -kampung sempit. Tetapi masyarakatnya kreatif dengan menanam pohon -pohon disepanjang jalan atau di halaman rumah. Lingkungan jadi hijau dan buahnya bisa dimanfaatkan untuk dikonsumsi.

Ingat orang -orang yang sukses, mereka yang pandai menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya. 

Allah telah memperingatkan kepada kita tentang waktu. Sebagaimana termaktub dalam kitab suci Al-Qur'an surat Al-Ashr 

"Demi masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian. Kecuali, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran." (QS. Al-Ashr:1-3)

Demikian begitu pentingnya waktu. Pandai -pandailah menggunakan waktu. Manfaatkan waktu semaksimal mungkin. Ketika waktu kita gunakan sebaik-baiknya, bukan saja botol yang kita dapatkan. Tetapi, isinya pun kita dapatkan. Sebaliknya, ketika waktu yang luang kita tak gunakan sebaik-baiknya. Jangankan isinya, botol kosong pun tak akan kita dapatkan.

Maka itu, memanfaatkanlah waktu dengan sebaik mungkin, lihatlah apa yang terjadi.

Cakung, 30 Juli 2023

Cing Ato

Guru Blogger Madrasah 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun