Mohon tunggu...
Suharto MTsN 5 Jakarta
Suharto MTsN 5 Jakarta Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, penulis, Guru Blogger Madrasah, motivator literasi, pegiat literasi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Rela Berpanas-panasan Demi Kesembuhan

4 April 2023   17:33 Diperbarui: 4 April 2023   17:38 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cing Ato

#Catatan harian guru Blogger Madrasah

Senin, 3 April saya mencoba mengikuti kegiatan pengobatan ibu Ida Dayak di daerah Cilodong tepatnya di GOR Kostrad. 

Sebelumnya saya mendapatkan info dari tetangga dan teman medsos bahwa ibu Ida akan praktik di sana tanggal 3-4 April 2023 sekitar pukul 12.00 hingga berbuka puasa.

Kebetulan di sekolah sedang pelaksanaan Assessment kelas 9. Saya tidak ikut terlibat, karena kondisi sedang keterbatasan. Sehingga saya manfaatkan untuk berobat sebagai sebuah ikhtiar. Siapa tahu berjodoh, mengingat setiap saya melihat videonya di medsos mereka yang lumpuh atau stroke bisa sembuh dengan hitungan menit. 

Luar biasa sekali pengobatan yang dilakukan oleh ibu Ida Dayak sehingga menjadi perhatian orang banyak. Hampir semua orang yang mengalami sakit yang sama ingin berobat kepadanya. 

Memang agak sulit mencari beliau, karena berpindah-pindah praktiknya tanpa pemberitahuan. Namun, kali ini ada pemberitahuan dari Tik-tok yang dishare ke public. Hari dan waktu sudah ditentukan. 

Bagai air bah pasien dari penjuru daerah berdatangan, ada yang dari Aceh, Palembang, Banten, Jabotabek, dan lainya. Tidak ada pendaftaran, semua pasien dan keluarga yang mendampingi tumplek jadi satu bagai lautan manusia. 

Pasien mulai dari kanak-kanak sampai kakek,mulai dari penyakit bawaan sampai penyakit yang baru singgah. Terkadang lisan ini hanya berucap Subhanallah... subhanallah... subhanallah...

Rasa ingin sembuh dari penyakit yang diderita mereka rela berpanas-panasan di bawah terik matahari yang sangat panas. Mulai dari jam 12.00 wib hingga jam 15.00 wib mereka berjemur. Bagi mereka yang tidak kuat menepi di tepi lapangan yang teduh karena terpanyungi oleh rindangnya dedaunan pohon bambu yang mengelilingi lapangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun