Mohon tunggu...
Suharto MTsN 5 Jakarta
Suharto MTsN 5 Jakarta Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, penulis, Guru Blogger Madrasah, motivator literasi, pegiat literasi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kenapa?... Kenapa?...dan Kenapa?...

15 Januari 2023   14:41 Diperbarui: 15 Januari 2023   15:13 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Nah, ketika salat Jumat selesai, tidak ada satupun jamaah yang keluar pertama dari masjid. Semua saling memandang satu sama lainnya, bahkan semua menengok ke belakang untuk melihat siapa yang keluar dahuluan. Khutbah khatib berhasil menghipno para jamaah.

Kembali kepada permasalahan khatib di atas. Beliau mengangkat cerita tentang sahabat Nabi yang selalu salat berjamaah di masjid. Beliau selalu duduk di shaf terdepan sebelah kanan sehingga Rasulullah hafal dan kenal dengan beliau.

Itulah kenapa seorang imam di sunahkan ketika selesai salat berjamaah membalik badan dan memperhatikan para jamaah sambil membaca wirid. Rasulullah sering memperhatikan para jamaah sehingga tidak ada yang luput dari pandangannya.

Suatu hari pada salat Subuh, ketika Rasulullah memperhatikan jamaah seperti ada yang ganjil atau hilang. Dalam hatinya bertanya ke mana si Fulan tidak datang untuk salat berjamaah. Satu, dua, tiga hari bahkan seminggu tak kunjung datang, sehingga Rasulullah bertanya kepada para jamaah.
             "Ke mana si Fulan yang sering salat dipojok kanan shaf depan?" Tanya Rasulullah.
             "Kurang tahu ya, Rasulullah,"jawab jamaah.
             "Adakah yang mengetahui rumah beliau?"
             "Saya ya, Rasulullah."

Akhirnya Rasulullah dan para sahabat mengunjungi rumah sahabat tersebut untuk melihat kondisinya. Khatib menjelaskan bahwa perjalanan dari rumah sahabat ke masjid jika ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 3 jam perjalanan. Sungguh jauh sekali jelas khatib.

Rasulullah dan para sahabat pun sampai ke rumah sahabat yang dicari tersebut. Rasulullah mendapatkan rumah dalam kondisi sepi, hanya ada istri dan anak-anaknya.

           "Ke mana suamimu?" Tanya Rasulullah.
           "Beliau sudah meninggal seminggu yang lalu," jelas istri sahabat.
           "Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un," ucap Rasulullah dan para sahabat.
           "Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya beliau sering berujar tentang penyesalannya. Ada tiga hal yang sering beliau keluhkan. Pertama beliau berkata"Kenapa rumahku tidak lebih jauh lagi dari masjid. Kedua, kenapa aku tidak memberikan pakaian yang terbaik kepada fakir miskin, dan ketiga kenapa aku tidak berikan semua roti kepada fakir miskin yang meminta rotiku." Jelas istri sahabat.

Lebih lanjut khatib menjelaskan pertanyaan-pertanyaan itu. Pertama, sahabat ingin rumahnya lebih jauh lagi dari yang ada, karena beliau tahu semakin jauh rumahnya dari masjid semakin banyak pahala yang beliau dapatkan.

Kedua, beliau sering memakai baju/gamis dua. Yang bagus di dalam dan yang kurang bagus di luar. Tujuannya agar baju yang di dalam tidak kotor terkena debu sepanjang perjalanan menuju masjid. Jika sampai di masjid beliau membukanya. Beliau salat dengan pakaian yang bagus. Suatu hari ketika beliau sedang berjalan menuju masjid ada seorang fakir miskin meminta baju, maka dikasihlah yang baju kurang bagus itu.

Ketiga, ketika beliau sedang makan sepotong roti ada fakir miskin meminta roti itu, karena beliau belum makan, beliau hanya memberikan sepotong roti, sementara sepotongnya lagi untuk beliau makan.

Itulah kenapa sahabat itu berujar sebuah penyesalan, padahal beliau sudah berbuat baik. Jelas khatib.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun