Mohon tunggu...
Suhartini Ester
Suhartini Ester Mohon Tunggu... Guru - Guru Kimia

Berkebun dan menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Pembelajaran Kimia

28 Februari 2024   19:23 Diperbarui: 28 Februari 2024   20:30 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembuatan dawet saat praktik materi Sistem Koloid (Dok. Suhartini)

Kata banyak orang, Ilmu kimia merupakan salah satu pelajaran tersulit bagi kebanyakan siswa Sekolah Menengah Atas (Wiseman,1981). Kesulitan ini dikarenakan karakteristik ilmu kimia yang sebagian besar bersifat abstrak.

Ilmu kimia juga tak sekadar memecahkan soal-soal yang terdiri atas angka-angka (numerik) tetapi juga deskripsi tentang fakta-fakta kimia, aturan-aturan kimia, peristilahan kimia, begitu juga pada materi Sistem Koloid.

Koloid adalah jenis campuran heterogen yang berasal dari dispersi suatu zat ke dalam zat lain yang dicampurkan. Beberapa contoh sistem koloid yang bisa kita temukan di kehidupan sehari-hari, antara lain cat, keju, mutiara, mayones, keju, jelly, kosmetik, serta obat-obatan.  

Nah, sebagian besar materi Sistem Koloid berupa pemahaman konseptual. Saya sebagai guru di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta, Suhartini, mencoba mengemas materi pembelajaran tentang Sistem Koloid dengan pendekatan baru yang tidak monoton.

Dengan metode "bermain sambil belajar", saya mengemas pembelajaran ini dengan praktik yang sifatnya "rekreatif dan edukatif" agar materi ini dapat diterima anak didik dengan cepat dan baik. Ya, pada akhirnya mereka dapat mengaplikasikan ilmu ini dengan lebih mudah dalam kehidupan sehari-hari.

Etnosains tentang "Koloid" di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta 

Dalam setiap proses transfer ilmu, saya selalu mencoba untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga anak-anak didik tak mudah merasa bosan. Nah, kali ini, materi tentang Sistem Koloid saya kemas dalam wujud Etnosains.

Etnosains merupakan suatu pendekatan pembelajaran IPA yang mengimplementasikan kearifan lokal (budaya daerah) dengan menggunakan produk budaya tertentu, salah satunya adalah makanan. Sehubungan dengan ini, saya mengajak anak-anak untuk kembali mengingat kearifan lokal dengan membuat makanan dan minuman khas Nusantara.

Selain meningkatkan pengetahuan dan pemikiran kritis dari para siswa, edukasi ini juga bertujuan untuk membangun kecintaan mereka terhadap kekayaan makanan dan minuman di Indonesia. Terdengar simpel dan mudah, ini adalah tujuan saya agar anak-anak tidak merasa terbebani dan bisa tetap "have fun" dalam belajar.

Praktikum Koloid di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta (Dok. Suhartini)
Praktikum Koloid di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta (Dok. Suhartini)

Contoh Keterkaitan Etnosains dengan Koloid

Kegiatan pembelajaran ini dilakukan melalui praktikum pembuatan produk makanan dan minuman asli Indonesia yang proses dan sifat nya melibatkan materi pada sistem koloid. Siswa dilatih memiliki keterampilan sains dalam pembelajaran kimia melalui praktikum pembuatan produk koloid

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun