Mohon tunggu...
Suhartatik Suhartatik
Suhartatik Suhartatik Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi menulis karya sastra misalnya puisi, cerpen, pantun

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menulis Buku dari Karya Ilmiah

20 Januari 2023   23:49 Diperbarui: 20 Januari 2023   23:52 978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Gambar 5, Materi KBMN 28 hari ke-4

KBMN GELOMBANG 28

Resume Hari 4

Tanggal: 16 Januari 2023

Nara sumber: Eko Daryono, S.Pd.

Materi: Menulis Buku dari Karya Ilmiah

Moderator: Nur Dwi Yanti, S.Pd.

Pertemuan hari keempat ini, oleh nara sumber, Bapak Eko Daryono, S.Pd., diawali dengan pertanyaan, "Apa KTI itu?" KTI dalam Peraturan Kepala LIPI Nomor 2, Tahun 2014 tulisan hasil litbang dan/atau tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran sistematis yang dituangkan oleh perseorangan atau kelompok yang memenuhi kaidah ilmiah

Secara umum KTI ada dua, yaitu KTI Nonbuku dan KTI Buku.

KTI Nonbuku, antara lain:

  • KTI bidang akademis untuk mendapatkan gelar: tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi
  • KTI hasil penelitian: PTK, PTS, best practice, makalah, artikel, jurnal
  • KTI berupa ulasan atau resensi

KTI Buku, antara lain:

  • Buku Bahan Ajar : diktat, modul, buku ajar, buku referensi
  • Buku Pengayaan: monografi, buku teks, buku pegangan, buku panduan
  • Buku kompilasi: bunga rampai, prosiding

Ternyata tidak semua KTI itu berupa buku. Memang secara wujud, PTK, PTS, Tugas Akhir, skripsi, tesis, desertasi itu berupa buku, namun bukan buku. Lebih tepatnya adalah laporan hasil penelitian dan sifat publikasinya pun terbatas.

Bagaimana struktur penulisan KTI? Umumnya seperti struktur bab berikut ini :

Sumber: Gambar 1, Materi KBMN 28 hari ke-4
Sumber: Gambar 1, Materi KBMN 28 hari ke-4

Struktur di atas umumnya dijadikan sebagai standar dalam menyusun bab-bab dalam KTI meskipun untuk KTI sejenis skripsi, tesis, desertasi, tugas akhir memiliki gaya yang berbeda di setiap kampus.

Perbedaan laporan KTI dan KTI yang dikonversi menjadi buku:

Sumber: Gambar 2, Materi KBMN 28 hari ke-4
Sumber: Gambar 2, Materi KBMN 28 hari ke-4

Secara subtansi isi, tidak ada perbedaan isi laporan KTI dengan isi buku hasil konversinya. Karena sejatinya isi buku mencerminkan keseluruhan isi laporan KTI. Namun, secara sistematika, tentunya gaya penulisan KTI dengan penulisan buku berbeda. Ada penyesuaian-penyesuaian sistematika KTI yang dikonversi menjadi buku dengan tujuan agar kesannya tidak kaku. Misalnya penomoran tiap sub bab-sub bab.

Secara Bahasa, meski sama-sama ilmiah, hasil konversinya tentu harus dimodifikasi sehingga Bahasa dalam bukunya lebih luwes, bersifat lugas dan tidak lagi mencantumkan kata-kata seperti penelitian ini, peneliti, teman sejawat, penulis, dan sebagainya.

Cara mengkonversi KTI menjadi buku:

  • Memodifikasi Judul

Judul KTI umumnya mengandung unsur: variabel penelitian, objek penelitian, dan setting penelitian (baik tempat maupun waktu).

Judul buku hasil konversi seperti judul buku-buku yang punya daya tarik dan daya jual harus menarik, unik, mudah diingat, dan mencerminkan isi buku. Kemenarikan judul buku sifatnya subjektif.

Contoh buku konversi dari hasil penelitian Nara sumber:

Sumber: Gambar 3, KBMN 28 hari ke-4
Sumber: Gambar 3, KBMN 28 hari ke-4

Sumber: Gambar 4, KBMN 28 hari ke-4
Sumber: Gambar 4, KBMN 28 hari ke-4

Memodifikasi Sistematika dan Gaya Penulisan

KTI Nonbuku yang berupa laporan hasil penelitian umumnya ditulis dengan sistematika dan penomoran yang baku seperti yang telah diuraikan di atas. Nah, pada saat laporan tersebut dikonversi menjadi buku, maka harus dimodifikasi gayanya sesuai dengan gaya penulisan buku. Tidak tampak lagi adanya sub bab-sub bab yang membuat isi buku seolah-olah terpisah-pisah.

Modifikasi Bab I

Bab I yang biasanya PENDAHULUAN boleh tetap dipertahankan judulnya dengan PENDAHULUAN, boleh PEMBUKA atau kata lain yang menggambarkan kemenarikan buku misalnya yang dicontohkan oleh nara sumber, yaitu FENOMENA PEMBELAJARAN TIK yang berisi mengenai fenomena sebagaimana isi poin latar belakang dalam naskah laporan aslinya ditambah dengan fenomena kekinian agar pentingnya isi buku dapat ditonjolkan sejak awal sehingga pembaca merasa tertarik untuk membaca keseluruhan isi buku.

Adapun secara struktur, tidak diperlukan lagi sub bab-sub bab seperti latar belakang, permasalahan, tujuan, manfaat dalam bentuk angka-angka. Fokusnya lebih mengeksplor latar belakang.

Modifikasi Bab II

Nara sumber mencontohkan isi bab II dari PTK yang disusun, sebagai berikut:

Sumber: Gambar 5, Materi KBMN 28 hari ke-4
Sumber: Gambar 5, Materi KBMN 28 hari ke-4
Susunan bab dan sub bab di atas diubah dalam gaya penulisan buku sehingga menjadi beberapa bab, yaitu:

Sumber: Gambar 6, Materi KBMN hari ke-4
Sumber: Gambar 6, Materi KBMN hari ke-4

Modifikasi Bab III

Substansi bab 3 sebenarnya lebih terfokus pada metode, teknik pengumpulan data (instrumen) serta analisis data. Jika berupa PTK berisi langkah-langkah tindakannya.

Ada beberapa alternatif yang dapat diterapkan. Benar-benar menghilangkan bab III, menginclude bab 3 di bab 2 atau menarasikan bab 3 di awal bab pembahasan. Menghilangkan bab 3 maksudnya keseluruhan isi bab 3 dihilangkan, sebab bunyi bab 3 sebenarnya bisa dicermati dari isi pembahasannya.

Menginclude bab 3 di bab 2 maksudnya konsep pokok terpenting dari bab 3 digabung dalam bab 3. Misal dari contoh ini, langkah-langkah tindakan diinclude di Bab V dengan sub Tahapan Penerapan Every One is Teacher Here Menggunakan Model Tindakan Kelas.

Menarasikan bab 3 di awal bab pembahasan maksudnya menyampaikan substansi isi bab 3 sebagai awal pembahasan, sebagai contohnya berikut ini:

Sumber: Gambar 7, Materi KBMN 28 hari ke-4
Sumber: Gambar 7, Materi KBMN 28 hari ke-4
Namun narasi tersebut butuh kehati-hatian. Jika untuk kepentingan kenaikan pangkat bagi guru ASN, maka narasi tersebut perlu dipertimbangkan untuk dicantumkan.

Modifikasi Bab IV

Bagian ini sejatinya merupakan bagian inti isi buku, sesuai dengan judul buku. Bab IV tidak lagi menggunakan judul Hasil Penelitian dan Pembahasan, namun disesuaikan dengan konteks buku. Judul buku menjadi pilihan sebagai judul Bab IV

Contoh: Bab VI STRATEGI TIM QUIZ DALAM PEMBELAJARAN TIK

Pada buku bab IV dapat dimasukkan tabel, grafik, foto-foto kegiatan maupun hasil penelitian yang menyatu dalam buku. Bab IV tidak lagi berisi data mentah seperti nilai dari setiap siswa berikut namanya. Foto pun hanya sekedar yang dibutuhkan sebagai pendukung.

Modifikasi Bab V

Pada laporan hasil penelitian, bab V biasanya diberi judul PENUTUP. Judul tersebut dapat dipertahankan. Hanya saja, isi bab tidak hanya simpulan dan rekomendasi (saran) saja, namun ditambahkan temuan yang terkait dengan hasil penelitian. Nara sumber menyampaikan pernah mengedit desertasi yang bagian penutupnya komplit terkait dengan implikasi substansi isi buku

Modifikasi Lampiran

Lampiran yang disertakan hanyalah instrument penelitian atau data matang yang mendukung, bukan data-data mentah.

Hal-hal yang perlu diperhatikan saat mengkonversi KTI menjadi buku:

Pertama, keaslian laporan hasil penelitian. Tindakan Plagiat tidak dibenarkan terlebih karya seperti PTK kadang tidak dicek keasliannya. Namun saat diterbitkan jadi buku, maka penulis harus yakin betul bahwa karya yang akan diterbitkan memang oroginal punya penulis sendiri. Kalau karya seperti skripsi, tesis apalagi desertasi akan langsung ketahuan jika plagiat karena sudah ada generate machine untuk pengecekannya.

Kedua, menghindari kompilasi yang terlalu banyak. Include saja pendapat pada ahli yang mendukung substansi ini, sisanya mengembangkan dengan analisis dari sudut pandang penulis.

Hal ini dikarenakan saat penulis menerbitkan buku dari hasil KTI-nya, otomatis dia sedang menyuguhkan bahan pustaka kepada pembaca. Kegiatan sekedar meng-copas pendapat asli para pakar perlu dihindari dengan mengubah gaya penulisan kutipan.

Ketiga memilah dan memilih data yang dipublikasikan. Data matang saja yang disajikan agar buku berbobot dan tidak bombastis.

Keempat, modifikasi bahasa buku. Hindari pemakaian penanda transisi menurut, hal itu, sesuai dengan pendapat, lebih lanjut si A menyatakan, berdasarkan hal tersebut. Termasuk menyebutkan kata penelitian ini, peneliti, bahkan penulis.

Kelima, hindari pengambilan sumber kutipan berantai atau pendapat yang kurang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

Keenam, wajib menuliskan semua daftar pustaka yang dipakai sebagai rujukan dalam buku untuk mendukung keabsahan buku.

Ketujuh, memperhatikan kaidah penyusunan buku ber-ISBN khususnya jika akan dinilaikan untuk KP sesuai Buku 4 PKB.

Rangkuman Tanya jawab:

  • Cara mengubah gaya penulisan kutipan/pendapat dari para pakar, agar tidak sekedar copas saja.

Sumber Asli

Peraturan Kepala LIPI Nomor 2 Tahun 2014 menyatakan bahwa, "Karya tulis ilmiah yang selanjutnya disingkat KTI adalah tulisan hasil litbang dan/atau tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran sistematis yang dituangkan oleh perseorangan atau kelompok yang memenuhi kaidah ilmiah

Modifikasi

"Karya tulis ilmiah merupakan tulisan perseorangan atau kelompok dari hasil penelitian dan pengembangan, tinjauan, ulasan, kajian, dan pemikiran sistematis yang memenuhi kaidah ilmiah. (Peraturan Kepala LIPI Nomor 2 Tahun 2014)

  • Cara mebuat buku dari hasil penelitian yang failnya sudah hilang, jika ada naskahnya bisa discan kemudian dikonvert ke document.
  • Bagian PENUTUP, isi bab tidak hanya simpulan dan rekomendasi (saran) saja, namun ditambahkan temuan yang terkait dengan hasil penelitian.

Contoh konkrit:

bab VI : Pembelajaran TIK dengan penerapan strategi Tim Quiz mampu menciptakan iklim belajar yang aktif, interaktif, kolaboratif serta dapat membangkitkan semangat belajar...... Strategi Tim Quiz yang diterapkan dapat berhasil jika ada dukungan ....... Sebaliknya jika dukungan tersebut kurang optimal maka capaian yang diharapkan dari Strategi Tim Quiz .....

(tercetak tebal merupakan implikasi sekaligus rekomendasi di bagian penutupnya)

 

  • Ada buku cara mengkonversi KTI menjadi buku, Panduan Belajar Menulis Writing is My Passion.

Sumber: Gambar 8, Materi KBMN 28 hari ke-4
Sumber: Gambar 8, Materi KBMN 28 hari ke-4
  • Data mentah, misalnya data nilai keseluruhan siswa. Data matang : siswa yang mendapat KKM dan di bawah KKM kemudian disajikan dengan grafik
  • KTI orang lain, bisa kita jadikan tetapi nama penulisnya ya yang punya KTI bukan kita.

Dalam paparan narasumber tentang modifikasi bahasa buku disebutkan bahwa harus menghindari pemakaian penanda transisi seperti kata menurut hal itu,  sesuai dengan pendapat,  lebih lanjut si A menyatakan, berdasarkan hal tersebut, dll. Padahal dalam pengambilan kutipan harus menyebutkan itu dari narasumber, menurut .... sesuai dengan pendapat ...

Jadi bagaimana cara/teknis untuk menunjukkan bahwa tulisan itu adalah berdasar pendapat ahli. Sumber kutipan ditaruh di bagian akhir seperti model Harvard.

Pada akhir pertemuan nara sumber berpesan:

  • Jangan takut gagal sebelum mencoba. Berdayakan karya kita menjadi buku yang bermanfaat menjadi ladang amal kita.
  • Prinsipnya agar kita mantap menjadikan KTI menjadi buku adalah : "Menulis itu olah kata dengan rasa, karena menulis seperti berbicara dan teman bicaranya adalah HATI." Eko Daryono -- Sang Pena Lereng Lawu.
  • Kejujuran adalah hal yang utama.

Demikian resume hari ini, semoga bermanfaat untuk kita semua.

Semangat berkarya!

Sidoarjo, 16 Januari 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun