Mohon tunggu...
suharni
suharni Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 Negerikaton

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Diary Penyusunan Potret Guru Penggerak

4 Oktober 2024   07:45 Diperbarui: 4 Oktober 2024   07:46 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi yang cerah. Dingin yang menembus kulit tak mampu menyurutkan langkah mereka, para Guru Penggerak, untuk kembali menimba ilmu dari nara sumber yang keren dan inspiratif. Kesempatan berguru pada orang-orang hebat tidak selalu dengan mudah mereka dapatkan. Maka kesempatan itu benar-benar tidak ingin mereka lewatkan barang sejenak.

Pukul 08.00 WIB setelah mereka mengisi kebutuhan raga mereka dengan sarapan yang beraneka menu,  setelah itu kembali mengayunkan langkah kaki menuju lokasi kegiatan. Wajah kuyu karena kurang tidur tertutupi oleh semangat yang tumbuh dari hati mereka. Tawa riang turut mewarnai langkah  kaki mereka. Setibanya di ruang kegiatan, para nara sumber telah menanti mereka dengan senyum ceria. Para nara sumber telah siap untuk berbagi. Motivasi telah mereka berikan, contoh-contoh karya mereka telah ditayangkan, kini saatnya para Guru penggerak untuk mempraktekkan secara kreatif, mandiri, dan kolaboratif dalam tim kabupaten untuk memenuhi tugas mereka.

Setelah penjelasan sedikit oleh Kang Aden Kasep, para Guru Penggerak perwakilan kabupaten mulai Menyusun naskah bersama untuk take video dengan tema "Guru Penggerak". Sedangkan topik yang difokuskan diserahkan kepada tim masing-masing. Tim Kabupaten pun menuju lokasi pilihannya masing-masing sesuai kesepakatan tim. Proses pembuatan naskah, scenario, take video, editimg video, hingga menjadi video yang siap untuk dipublikasikan.

Agenda pembuatan video berlangsung hingga waktu sholat jumat tiba. Saat para lelaki muslim menunaikan sholat jum'at, kami para wanita memanfaatkan waktu istirahat untuk mengistirahatkan otak. Mengambil jeda dari tugas yang diberikan, memanjakan badan dengan rebahan walau sebentar.

Tak terasa cacing di perut telah meronta. Meminta hak-nya untuk diisi makanan penambah tenaga dan stamina. Makanan yang tersaji kaya nutrisi, berbagai menu menggoda selera. Secara tertib peserta kegiatan membudayakan antri mengambil porsi makanan. Raga telah terisi, saatnya ruh juga terisi dengan menunaikan kewajiban sholat dhuhur bagi para wanita yang tidak mendapat kewajiban sholat jum'at.

Raga telah dipenuhi haknya, ruh pun telah dipenuhi haknya dengan sholat, saatnya kini akal menuntut haknya untuk diisi dengan ilmu. Siang itu hingga sore menjelang, di ruang kegiatan para Guru Penggerak perwakilan kabupaten/kota dari seluruh wilayah Provinsi Lampung mendapat tugas membuat X-Baner yang berisi keunggulan daerah masing-masing, dengan  topik bebas.

Pada sesi malam selepas sholat maghrib kami kembali ke runag pertemuan untuk mengikuti sesi penutupan oleh BGP Lampung. Namun, sebelum penutupan dimulai, rasa bangga dan bahagia menyelimuti hati kami ketika kami berkesempatan bertemu langsung dengan Bapak aris Setiawan, Owner Aris Setiawan Manajemen, meski hanya lewat tatap maya. Hal tersebut karena padatnya acara Bapak Aris Setiawan dan tidak memungkinkan beliau untuk hadir  secara fisik di kegiatan "Penyusunan Potret Perjalanan Guru Penggerak". Meski begitu, tidak mengurangi antusias kami dalam mengikuti pertemuan tersebut. Kemampuan beliau membawa audiens untuk terlibat aktif dalam kegiatan membuat kami seolah bertemu langsung secara fisik.

Setelah sesi Pak Aris usai, BGP menutup secara resmi kegiatan "Penyusunan Potret Perjalanan Guru Penggerak". Kami dipersilahkan kembali beristirahat. Kesempatan kebersamaan itu tidak kami sia-siakan untuk bekerja sama dalam menghasilkan naskah buku dan video.

Kami dari tim Kabupaten Pesawaran berkolaborasi untuk menghasilkan produk berupa 1 buah buku kompilasi dari kisah kami ber-6 dan 1 buah video dari kisah yang telah kami tuangkan dalam buku. Karya tersebut rencananya akan dipublikasikan secara nyata, dengan difasilitasi oleh BGP, dalam bentuk cetak buku ber-ISBN. Agenda berlanjut hingga malam semakin larut. Kantuk seolah enggan menyapa mata kami, namun tubuh mempunyai hak untuk beristirahat.

Malam itu kami semakin mendapat gambaran utuh tentang peran sebagai Guru Penggerak yang berfungsi sebagai agen perubahan. Kenangan selama proses mendaftar Guru Penggerak, proses pendidikan yang di jalani, kiprah mereka setelah lulus dari pendidikan, kembali kami aduk dari memori  untuk kami tuangkan dalam sebuah karya nyata, "Potret Guru Penggerak".

Dengan tekad kontribusi untuk memberi inspirasi, kami ketengahkan kisah-kisah perjalanan kami selama menjadi Guru Penggerak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun