Tugas1.1.a.8. Koneksi Antar Materi-Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1
Sebuah Kesimpulan dan Refleksi Pengetahuan dan Pengalaman Baru Dari Pemikiran Ki Hajar Dewantara Tentang Pendidikan
Modul 1.1. Koneksi Antar Materi-Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran KHD
Oleh Suharni, S.Pd
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Sebelum memulai tulisan ini, izinkan saya untuk memperkenalkan diri saya terlebih dahulu. Saya, Suharni, S.Pd merupakan calon guru penggerak angkatan 8 dari SMAN 1 Negerikaton Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Saya akan menyampaikan kesimpulan dan refleksi terhadap materi modul 1.1 tentang filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara.Â
Ki Hajar Dewantara merupakan serang tokoh yang fokus bergerak pada bidang pendidikan bagi anak bangsa sejak zaman penjajahan Belanda. Beliau terlahir sebagai bangsawan di tanah Jawa dengan nama lahir Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Kiprah beliau  dalam dunia pendidikan amatlah penting. Pemikiran-pemikiran beliau tentang pendidikan telah banyak dijadikan sebagai acuan dan pedoman dalam perbaikan pendidikan di tanah air. Sebagai satu penghomatan atas jasa-jasa beliau dalam dunia pendidikan hari lahir Ki Hajar Dewantara, 2 Mei ditetapkan sebagai hari Pendidikan Nasional.Â
Pada masa kolonial Belanda, pendidikan di Indonesia hanya dapat dirasakan oleh orang-orang tertentu dan dari kaum bangsawan. Kondisi tersebut menggelitik kalbu Ki Hajar Dewantara hingga pada 3 Juli 1922 beliau mendirikan sekolah "Taman Siswa" di Yogyakarta. Prinsip dasar dalam pendidikan Taman Siswa yang menjadi pedoman bagi seorang guu di kenal sebagai Patrap triloka, yang memiliki unsur-unsur:
Ing ngarso sung tulodo (yang di depan memberi teladan)
Ing madyo mangun karso ( di tengah membangn kemauan/inisiatif)
Tut wuri handayani (di belakang memberi dorongan/dukungan)