Sedangkan larutan non elektrolit, merupakan larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Karena larutan non elektrolit tidak dapat mengalami ionisasi ketika dilarutkan dalam air. Contoh larutan yang termasuk non elektrolit adalah larutan gula, urea, alkohol dan sebagainya.
Berdasarkan ikatannya, larutan elektrolit terdiri dari larutan yang terbentuk melalui ikatan ion dan ikatan kovalen polar. Sementara zat yang terbentuk melalui ikatan kovalen non polar merupakan contoh larutan non elektrolit. Â
Alat uji elektrolit
Untuk menguji larutan elektrolit, digunakan suatu rangkaian elektrode seperti gambar berikut ini.
Larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan larutan non elektrolit akan memberikan indikasi yang berbeda-beda. Seperti pada ilustrasi gambar berkut ini
Dari gambar tersebut di atas, nampak bahwa larutan elektrolit kuat akan memberikan indikasi lampu menyala dengan terang, dan terdapat banyak gelembung gas. Larutan garam, larutan asam kuat dan larutan basa kuat akan memberikan indikasi tersebut jika di uji menggunakan alat uji elektrolit.
Pada larutan elektrolit lemah, lampu menyala redup, dan muncul gelembung gas. Contoh larutan elektrolit lemah adalah larutan asam lemah dan larutan basa lemah.
Sedangkan pada larutan non elektrolit, terlihat lampu tidak menyala dan tidak menimbulkan gelembung gas, hal tersebut karena pada larutan non elektrolit, tidak adanya  ion-ion yang dihasilkan.  Contoh ; larutan gula(C6H12O6), larutan urea (CO(NH2)2).
Demikian pembahasan larutan elektrolit dan non elektrolit. Semoga bermanfaat.