Mohon tunggu...
Suhari Ete
Suhari Ete Mohon Tunggu... Administrasi - Batam, Kepulauan Riau

Tidak akan ada langkah keseribu jika langkah pertama tidak dilakukan. Maka, melangkah, jangan tunda-tunda lagi..just do it!! Twitter :@suhariete

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Flexing Vs Humble

24 Februari 2023   16:06 Diperbarui: 24 Februari 2023   16:10 1202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Flexing adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan gaya hidup di mana seseorang secara terbuka dan sering memamerkan kemewahan, kekayaan, atau keberhasilan mereka, baik di media sosial atau di kehidupan sehari-hari. Aktivitas ini biasanya dilakukan untuk meningkatkan status sosial atau untuk memperoleh pengakuan dari orang lain.

Meskipun terlihat menggiurkan, gaya hidup flexing memiliki beberapa keburukan yang perlu dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa dari keburukan flexing:

  1. Membuat terjebak dalam kemewahan: Flexing bisa menjadi kebiasaan yang sulit dihentikan karena seseorang selalu ingin mempertahankan citra yang telah dibangun. Hal ini dapat membuat seseorang terjebak dalam kemewahan, mengorbankan keuangan pribadi mereka hanya untuk mempertahankan gaya hidup yang terlihat mewah di depan orang lain.

  2. Meningkatkan risiko pencurian: Memamerkan kekayaan di media sosial dapat membuat seseorang menjadi target pencurian atau kejahatan lainnya. Pencuri atau penjahat online dapat mengikuti jejak digital seseorang dan mencari informasi tentang di mana mereka tinggal, kendaraan yang mereka miliki, atau barang berharga lainnya yang dimiliki.

  3. Menyebabkan persaingan yang tidak sehat: Flexing dapat menciptakan persaingan yang tidak sehat antara teman, keluarga, atau bahkan asing di media sosial. Orang sering dibuat merasa tidak cukup baik atau kaya, bahkan jika mereka sudah cukup bahagia dengan hidup mereka.

  4. Menyebabkan tekanan mental: Terus-menerus mempertahankan citra yang mewah dan glamor dapat menimbulkan tekanan mental dan emosional yang berlebihan, yang dapat menyebabkan stres, kecemasan, atau depresi.

Sementara awan kata atau antonim dari "flexing" adalah "humble" atau "sederhana". Berikut adalah beberapa contoh penggunaan antonim "humble" dalam konteks gaya hidup:

Sebaliknya dari memamerkan kemewahan di media sosial, dia memilih untuk tetap sederhana dan merayakan kesuksesannya dengan diskresi.

Alih-alih menghabiskan uang untuk barang-barang mewah, dia memilih untuk hidup sederhana dan hemat, dengan memprioritaskan pengeluarannya untuk hal-hal yang benar-benar penting.

Daripada berlomba-lomba dengan teman-temannya untuk menunjukkan siapa yang paling kaya atau berprestasi, dia tetap rendah hati dan menghargai apa yang telah dia capai dengan bekerja keras.

Sebagai alternatif dari terus-menerus membangga-banggakan pencapaiannya, dia lebih memilih untuk tetap rendah hati dan menunjukkan rasa syukurnya dengan membagikan kebahagiaan dan keberhasilannya kepada orang lain.

Dalam semua contoh tersebut, "humble" atau "sederhana" dipilih sebagai alternatif dari "flexing", dengan fokus pada kebahagiaan dan keberhasilan yang berasal dari dalam diri, bukan dari kemewahan atau kekayaan materi.

Dalam kesimpulannya, flexing dapat menyebabkan beberapa keburukan yang dapat mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan seseorang secara keseluruhan. Sebaiknya, fokuslah pada membangun kebahagiaan dan kesuksesan yang berasal dari dalam diri Anda sendiri, bukan hanya dari kemewahan atau kekayaan materi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun