Kondisi Latar Belakang Masalah
Model pembelajaran yang guru gunakan saat pembelajaran tentu sangat berpengaruh terhadap keberhasilan peserta didik. Selama ini, model pembelajaran yang dilakukan oleh penulis masih sangat monoton dan hanya berpusat pada guru. Penulis memberikan materi lalu peserta didik mendengarkan.
Model pembelajaran yang tidak bervariasi ini disebabkan karena penulis belum menguasai model pembelajaran yang mampu membantu peserta didik untuk :
mengaktifkan background knowledge peserta didik
menggunakan strategi yang tepat
menguasai kosa kata bahasa Inggris
menangkap ide utama dengan efektif
memahami isi teks dengan mudah.
Hingga peserta didik mampu menulis teks deskriptif sederhana
Hal ini tentu menjadi akar penyebab kesulitan peserta didik dalam pemahaman teks bahasa Inggris. Selain itu, ketika membuat RPP, guru belum melakukan perencanaan matang dan memperhatikan karakter serta kebutuhan peserta didik.
Tantangan Penulis
Dalam mencapai tujuan tersebut diatas, beberapa tantangan yang dihadapi antara lain :
Guru belum menguasai penggunaan model pembelajaran yang bervariasi dan relevan dengan kebutuhan peserta didik.
Siswa tidak terbiasa dengan model pembelajaran yang mengharuskan mereka untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Kurangnya pemanfaatan TPACK oleh guru.
Pemilihan media ajar yang tepat oleh guru
Siapa saja yang terlibat?
Dilihat dari tantangan tersebut bahwa tantangan yang dihadapi merupakan sisi kompetensi pendidik yang harus ditingkatkan baik dalam bidang pedagogik maupun profesional sedangkan dari sisi peserta didik adalah motivasi belajar. Dan yang terlibat dalam tantangan ini adalah pendidik dan peserta didik.
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut?
Untuk menjawab tantangan yang dalam upaya  untuk menyelesaikan masalah yang penulis hadapi yaitu kurangnya kemampuan peserta didik dalam menulis teks deskriptif sederhana tentang lokasi wisata ada beberapa langkah yang penulis lakukan diantaranya adalah:
guru harus belajar mandiri agar mampu menguasai model pembelajaran yang bervariasi sesuai kebutuhan peserta didik. Salah satu yang penulis gunakan yaitu model pembelajaran Problem Based Learning melalui beberapa fase/sintaks yang secara tidak langsung memfasilitasi peserta didik untuk berpikir dan berperan aktif dalam pembelajaran.Â
langkah pertama yang penulis lakukan adalah dengan menampilkan salah satu contoh teks deskriptif menggunakan PowerPoint gunanya untuk memperkokoh dasar pemahaman peserta didik tentang teks deskriptif pada pembelajaran yang telah lalu.
setelah menampilkan teks deskriptif penulis meminta peserta didik untuk mengamati dan menganalisis teks menggunakan aplikasi Quizizz, pada tahap apersepsi ini penulis berharap peserta didik benar-benar memahami konsep teks deskriptif.
setelah memastikan peserta didik paham tentang teks deskriptif penulis lalu masuk ke fase 1 yaitu dengan menayangkan video salah satu tempat wisata lokal
peserta didik mengamati tayangan video pembelajaran kemudian guru memberikan beberapa pertanyaan untuk menggali pengetahuan awal peserta didik terhadap video pembelajaran yang baru saja di tonton dan peserta didik menjawab langsung  pertanyaan-pertanyaan tersebut. Pertanyaan tersebut juga digunakan untuk memandu peserta didik untuk membuat teks deskriptif sederhana.
untuk memudahkan pengorganisasian peserta didik (Fase 2), penulis membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok yang beranggota 5 peserta didik, lalu penulis membagikan LKPD yang berisi materi esensi tentang teks deskriptif dan perintah tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik.
Setelah peserta didik menerima LKPD langkah selanjutnya yang penulis lakukan adalah membimbing dan memantau keterlibatan peserta didik dalam menyelesaikan teks deskriptif di Aplikasi ClassPoint masing-masing.
Saat melakukan pemantauan dan membimbing peserta didik dalam menyeleaikan LKPD, Guru melakukan penilaian terhadap peserta didik di dalam kelompok diskusi.
Untuk memastikan keterlibatan peserta didik dalam membuat teks deskriptif penulis meminta salah satu perwakilan peserta didik tiap kelompok untuk maju ke depan untuk mempresentaikan hasil karya mereka dan meminta perwakilan tiap kelompok untuk memberikan tanggapan terhadap hasil presentasi dari perwakilan kelompok yang maju.
kegiatan pembelajaran diakhiri dengan meminta salah satu peserta didik untuk menyimpulkan materi pembelajaran yang didapatkan berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah disampaikan.
Dalam kegiatan proses pembelajaran penulis dibantu oleh 2 orang guru sebagai teman sejawat dan pengamat sebagai observer.
Penggunaan media dalam pembelajaran di kelas merupakan sebuah kebutuhan yang tidak dapat diabaikan, pada proses KBM ini penulis menggunakan proyektor, laptop, speaker dan aplikasi ClassPoint untuk membantu penulis dalam menerima hasil karya peserta didik secara realtime.
Refleksi Hasil dan Dampak Aksi
Setelah dilakukan model pembelajaran Problem based learning, berikut adalah dampak PBL:
Model Pembelajaran Problem Based
Learning mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah peserta didik dalam menulis teks deskriptif sederhana tentang objek wisata lokal terbukti dengan mereka sudah mampu menuliskan teks deskriptif sederhana di aplikasi ClassPoint.Model Pembelajaran Problem Based
Learning memberi motivasi peserta didik untuk belajar lebih giat dan tekun untuk mendapatkan jawaban dari masalah yang diberikan oleh guru karena mereka punya kesempatan untuk saling berbagi dengan peserta didik lainnya di kelompok masing-masing.Model pembelajaran problem based learning menantang para peserta didik untuk belajar dan bekerja berkelompok untuk mendapatkan dan mencari solusi dari permasalahan.Â
Dalam proses Problem Based Learning yang digunakan dalam KBM, penulis berhasil membangun rasa percaya diri peserta didik  dalam belajar dan membuat peserta didik berperan aktif.
Tanggapan kolega
Menurut Ibu Jussuarni, S.Pd sebagai salah satu pengamat di proses KBM menggunakan Problem Based Learning (PBL) dengan Media Quizizz memudahkan guru dalam melihat hasil koreksi tugas peserta didik dan Media ClassPoint ternyata sangat bisa membantu peserta didik untuk menyusun teks deskriptif sederhana tentang tempat wisata lokal .
Faktor Pendukung
Dalam menerapkan Model Problem Based Learning (PBL) menggunakan media Quizizz dan ClassPoint koneksi internet dan keberadaan gawai peserta didik sangat mempengaruhi keberhasilan kegiatan KBM nya.
Faktor Penghambat
Selama proses KBM berlangsung ada sedikit penghambat komunikasi secara interaktif antara guru dan peserta didik karena masih ada beberapa peserta didik yang canggung untuk bertanya dan mengemukakan pendapat mereka karena merasa bahwa ketika berbicara harus menggunakan bahasa Inggris.
Kesimpulan
Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan yang sudah dilakukan penulis tentunya dapat menjadikan penulis lebih kreatif dan inovatif dalam memilih dan mengembangkan model model pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H