Mohon tunggu...
Suhardi
Suhardi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

M. Nasir, Terus Maju Pantang Mundur!

8 Februari 2016   05:34 Diperbarui: 8 Februari 2016   09:09 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menristek (Menteri Riset dan Teknologi), M. Nasir membuat suatu prestasi yang luar biasa. Beliau berani secara tegas melarang LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender) masuk ranah lingkungan kampus. Langkah ini pasti mendapatkan banyak dukungan dari rakyat Indonesia yang normal (bukan aktor LGBT) namun akan mendapatkan penentangan keras dari rakyat Indonesia yang tidak normal alias ada kelainan dari cara berpikir mereka (para aktor dan pendukung LGBT).

M. Nasir teruslah maju pantang mundur. Terus lawan LGBT. Jangan sampai terjebak oleh kata-kata manis mereka. Biasanya dalam membenarkan aksinya mereka selalu berbicara mengatas namakan dua hal, yakni:

1. Atas nama cinta.

“Mungkinkah Tuhan menciptakan cinta yang salah?” Tidak mungkin. Maha Suci Dia dari segala macam keburukan dan kesalahan. Tuhan tidak salah. Nah, para pendukung LGBT itu baru salah. Atau, aktor LGBT itu juga salah besar. Namun, rasa cinta yang Dia ciptakan itu tidak pernah salah.

Lagipula Allah SWT juga tidak pernah melarang untuk mencintai sesama jenis atau siapa pun. Tidak ada satu ayat pun yang melarangnya. Tetapi yang dilarang itu berhubungan seksual dan menikah sesama jenis. Sedangkan rasa cinta tidak harus diungkapkan dengan berhubungan seksual dan menikah. Seorang ayah yang menyayangi anak perempuannya tidak harus membuktikannya dengan menikahinya. Seseorang yang cinta kepada tetangga sebelahnya juga tidak harus mengungkapkannya dengan mengajak berhubungan seksual. Makna dan arti cinta itu tidaklah sesempit itu. Makna rasa cinta itu begitu luas. Memberi tanpa mengharap kembali itu namanya cinta. Saling mendoakan dan mengingatkan dalam kebenaran itu juga namanya cinta.

2. Atas nama HAM (Hak Asasi manusia)

“Melarang LGBT sama dengan membatasi HAM”. Katanya.

Ini logika terbalik. HAM mana lagi yang dibatasi? Justru orang-orang yang pro dengan LGBT beserta para aktornya itulah yang melakukan pelanggaran HAM berat. Bagaimana tidak? Mereka secara tidak langsung telah merampas kehidupan generasi selanjutnya yang seharusnya lahir dari rahimnya.

Jadi, teruntuk para aktor dan pendukung LGBT jangan pernah lagi mengatasnamakan cinta apalagi HAM. Tetapi atas namakan nafsu kalian yang sesat. Dan teruntuk Menristek, M.Nasir, Terus maju pantang mundur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun