Mohon tunggu...
Saverinus Suhardin
Saverinus Suhardin Mohon Tunggu... Perawat - Perawat penulis

Saverinus Suhardin. Seorang Perawat yang senang menulis. Sering menuangkan ide lewat tulisan lepas di berbagai media online termasuk blog pribadi “Sejuta Mimpi” (http://saverinussuhardin.blogspot.co.id/). Beberapa opini dan cerpennya pernah disiarkan lewat media lokal di Kupang-NTT, seperti Pos Kupang, Timor Express, Flores Pos dan Victory News. Buku kumpulan artikel kesehatan pertamanya berjudul “Pada Jalan Pagi yang Sehat, Terdapat Inspirasi yang Kuat”, diterbikan oleh Pustaka Saga pada tahun 2018. Selain itu, beberapa karya cerpennya dimuat dalam buku antologi: Jumpa Sesaat di Bandara (Rumah Imaji, 2018); Bingkai Dioroma Kehidupan: Aku, Kemarin dan Hal yang Dipaksa Datang (Hyui Publisher, 2018); Jangan Jual Intergritasmu (Loka Media, 2019); dan beberapa karya bersama lainnya. Pernah menjadi editor buku Ring of Beauty Nusa Tenggara Timur: Jejak Konservasi di Bumi Flobamorata (Dirjen KSDA, 2021); Konsep Isolasi Sosial dan Aplikasi Terapi : Manual Guide bagi Mahasiswa dan Perawat Klinis (Pusataka Saga, 2021); dan Perilaku Caring Perawat Berbasis Budaya Masyarakat NTT (Pustaka Saga, 2022). Pekerjaan utama saat ini sebagai pengajar di AKPER Maranatha Kupang-NTT sambil bergiat di beberapa komunitas dan organisasi. Penulis bisa dihubungi via e-mail: saverinussuhardin@gmail atau WA: 085239021436.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Citra Polri dalam Cerita

30 Mei 2023   12:41 Diperbarui: 30 Mei 2023   12:41 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Citra Polri (Kepolisian Negara Republik Indonesia) selama ini dihantam banyak cobaan dan hal itu membuat kita jadi ragu--bahkan jengkel--dengan keberadaan Polri. Lembaga ini ada tapi sepertinya tidak berfungsi dengan benar dalam melayani, melindungi, dan mengayomi masyarakat.

Kita ikut senang dengan naiknya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap polri berdasarkan survei Litbang Kompas. Tahun 2022 sempat terpuruk pada angka 49 persen dan tahun 2023 menjadi 62 persen.

Naiknya sebesar 13 persen. Lumayan. Kita patut mengapresiasi Kapolri Listyo Sigit Prabowo yang menginisiasi reformasi di tubuh kepolisian. Semoga konsisten dan semangat perubahan itu bisa sampai pada setiap anggota di seluruh Indonesia.

Tapi, kalau pun Citra Polri itu naik, nilainya cuman 62. Saya bilang cuman, sebab itulah respons umum yang biasa kita dengar ketika anak-anak sekolah mendapat nilai di sekolah. Nilai 60-an bagi anak sekolah yang rentang penilaiannya dari 0 sampai 10, masuk dalam kategori cukup.

Itu artinya, Citra Polri masih perlu ditingkatkan dan dipertahankan terus yang sudah baik. Saya berpikir prosesnya akan lama, sebab kenangan tentang buruknya citra Polri juga sudah berlangsung terlalu lama.

Kenang pahit itu terekam dalam alam bawah sadar setiap orang. Sehingga banyak orang yang mengaku darahnya langsung berdesir karena khawatir atau takut ketika melihat orang berseragam polisi.

Bahkan hanya melihat patung polisi saja, ada yang berusaha kabur. Satu-satunya yang bikin tenang meski juga agak menjengkelkan adalah polisi tidur. Kenapa bisa ada persepsi negatif seperti itu?

Polisi dalam Cerita

Tidak hanya di dunia nyata, cerita miring tentang polisi juga mudah kita temukan dalam cerita. Cerita yang saya maksudkan adalah karya sastra berupa prosa seperti novel dan cerita pendek (cerpen).

Kebetulan saya baru saja membaca ulang novel "Orang-orang Oetimu" karya Felix K. Nesi. Bagi yang belum tahu, Felix K. Nesi merupakan penulis asal NTT yang karier kepenulisannya sedang moncer saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun