Pak Surya kembali mengingatkan, banyak anak tidak sama dengan banyak rejeki. Justru,, banyak anak itu sumber banyak masalah. Kuantitas tidak penting, kualitas anak yang perlu diperhatikan. Kualitas anak yang baik hanya bisa dicapai jika jumlahnya tidak terlalu banyak.
Anak yang berkualitas bisa dicapai perhatian dan didikan keluarga. Keluarga memberi perhatian pada anak, memenuhi kebutuhan sehari-hari (pangan, sandang, papan), kebutuhan pendidikan dan kesehatan yang baik. Output yang diharapkan, terciptanya generasi masa depan bangsa yang berkarakter.
Ciri orang yang berkarakter, bisa dilihat dari 3 indikator penting. Kita menjaga integritas dengan berperilaku jujur, apa adanya, tidak munafik, tidak menipu. Kita mesti mempunyai etos kerja yang baik, rajin, tekun dan bertanggungjawab. Kerja cerdas, kerja keras, kerja tuntas. Selain itu, semangat gotong royang yang sudah menjadi warisan budaya Indonesia, jangan sampai ditinggalkan.
Masih banyak lagi nasehat Pak Surya, itulah beberapa yang berhasil saya rangkum. Tugas selanjutnya, mari kita sama-sama sebarkan, dan berusaha sekuat-kuatnya untuk melaksanakan.
Nara sumber kedua, drg. Jefry, menggaungkan hal yang senada. Beliau menjelaskan, secara biologis manusia sudah bereproduksi semenjak akil balik. Sekitar usia 13 tahun, yang ditandai wanita mengalami mensturasi dan laki-laki ‘mimpi basah’. Tapi, perlu juga mempertimbangkan sisi lain seperti psikologis pasangan dan kemampuan secara ekonomi.
Selain itu, drg. Jefry mengingatkan peserta yang hadir bahwa, masalah kependudukan merupakan masalah bersama. Setiap orang mempunyai tanggungjawab yang sama untuk menyukseskan program pemerintah (BKKBN). Misalnya saja, drg. Jefry yang bergelut di bidang pendidikan, mengakui ada kebijakan di lembaga pendidikan yang dikelolanya, mahasiswa/i diingatkan agar tidak hamil atau menghamili selama masa kuliah. Jika dilanggar, maka mendapat sanksi tegas.
Duta GenRe, saudara Rendy juga ikut menyemangati anak-anak muda seusianya agar peduli dangan gagasan generasi berencana. Anak muda Indonesia mesti berniat dan tegas KATAKAN TIDAK pada seks pra nikah; KATAKAN TIDAK pada nikah usia dini; KATAKAN TIDAK pada narkoba. Anak muda GenRe..., sehat, cerdas, ceria.
Ibu Yohana, mewakili Gubernur NTT, juga mengajak semua komponen masyarakat (khususnya NTT) untuk ambil bagian dalam setiap program pemerintah, termasuk masalah kependudukan. Ibu Yohana juga berterima kasih kepada pemerintah pusat yang telah mempercayakan Pemprov NTT sebagai tuan rumah kegiatan Hari Keluarga Nasional 2016. Banyak sekali manfaat yang diperoleh oleh seluruh masyarakat NTT.
Saya setuju dengan Ibu Yohana, memang banyak sekali manfaat yang diperoleh. Misalnya saya, memperoleh kesempatan ikut acara nangkring kompasiana, dan terpapar dengan informasi seputar masalah kependudukan di Indonesia. Terima kasih Kompasiana, terima kasih BKKBN, terima kasih Pemprov NTT, terima kasih buat semua...terima kasih seribu...