Mohon tunggu...
Saverinus Suhardin
Saverinus Suhardin Mohon Tunggu... Perawat - Perawat penulis

Saverinus Suhardin. Seorang Perawat yang senang menulis. Sering menuangkan ide lewat tulisan lepas di berbagai media online termasuk blog pribadi “Sejuta Mimpi” (http://saverinussuhardin.blogspot.co.id/). Beberapa opini dan cerpennya pernah disiarkan lewat media lokal di Kupang-NTT, seperti Pos Kupang, Timor Express, Flores Pos dan Victory News. Buku kumpulan artikel kesehatan pertamanya berjudul “Pada Jalan Pagi yang Sehat, Terdapat Inspirasi yang Kuat”, diterbikan oleh Pustaka Saga pada tahun 2018. Selain itu, beberapa karya cerpennya dimuat dalam buku antologi: Jumpa Sesaat di Bandara (Rumah Imaji, 2018); Bingkai Dioroma Kehidupan: Aku, Kemarin dan Hal yang Dipaksa Datang (Hyui Publisher, 2018); Jangan Jual Intergritasmu (Loka Media, 2019); dan beberapa karya bersama lainnya. Pernah menjadi editor buku Ring of Beauty Nusa Tenggara Timur: Jejak Konservasi di Bumi Flobamorata (Dirjen KSDA, 2021); Konsep Isolasi Sosial dan Aplikasi Terapi : Manual Guide bagi Mahasiswa dan Perawat Klinis (Pusataka Saga, 2021); dan Perilaku Caring Perawat Berbasis Budaya Masyarakat NTT (Pustaka Saga, 2022). Pekerjaan utama saat ini sebagai pengajar di AKPER Maranatha Kupang-NTT sambil bergiat di beberapa komunitas dan organisasi. Penulis bisa dihubungi via e-mail: saverinussuhardin@gmail atau WA: 085239021436.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kita, Sejalan

9 Januari 2016   11:48 Diperbarui: 9 Januari 2016   12:03 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Prensentasi program inovasi "Kita, Sejalan" di ruang pertemuan RSJ Menur Surabaya"][/caption]Prof. Rhenald Kasali menulis artikel dengan judul “Tahun Inovasi” di koran Jawa Pos hari minggu lalu (3/1). Beliau mau mengingatkan akan pentingnya inovasi dalam segala bidang. Tahun ini, disebutnya sebagai tahun inovasi karena sudah saat kita bersaing dalam MEA. Tanpa inovasi, kita tidak mampu bersaing.

Saya kira, selain beliau, banyak orang sependapat dan bahkan sudah sejak dulu menekankan pentingnya inovasi. Banyak cara yang telah dilakukan untuk mewadahi orang terbiasa inovasi sejak dini. Tingkat perguruan tinggi misalnya, tiap tahun memberi kesempatan pada mahasiswa untuk berinovasi lewat kegiatan PKM (Program Kreativitas Mahasiswa).

Lebih masif lagi, kini ‘gaungan’ inovasi itu sudah masuk atau terintegrasi dengan mata kuliah yang dipelajari. Mesti ada inovasi dari ilmu yang sudah ada. Biar lebih aplikatif dan bermanfaat bagi manusia.

Tidak terkecuali dalam Praktik Pendidikan Profesi Ners (P3N) yang sedang saya -dan teman-teman B16 FKp Unair- jalani. Khusus praktik keperawatan komprehensif (biasa juga disebut praktika senior atau peminatan), dituntut melakukan inovasi dalam pelayanan keperawatan sesuai bidang  yang dipilih.

[caption caption="Praktika Senior (PS) keperawatan jiwa"]

[/caption]Peminatan Keperawatan Jiwa

Saat dibuka kesempatan untuk memilih peminatan saat praktika senior (PS), saya memilih keperawatan jiwa sebagai pilihan pertama. Ternyata diterima bersama 11 teman lainnya. Inilah nama-nama mahasiswa FKp Unair angkatan B16 yang mengambil PS keperawatan jiwa: Neny Dwi P, S.Kep; Stefani Angel S, S.Kep; Saverinus Suhardin, S.Kep; Sunaryo, S.Kep; Rafika Rosyda, S.Kep; Krisna Eka K, S.Kep; Siti Haidayati A, S.Kep; Denis Rosadi, S.Kep; Nino Adianto, S.Kep; Maria Nining K, S.Kep; Imam Tris Sutrisno, S.Kep; dan Fitriani, S.Kep.

[caption caption="Kiri-kanan: Siti Hidayati, S.Kep; Maria Nining K, S.Kep; Fitriani, S.Kep; dan Krisna Eka K, S.Kep"]

[/caption]“Kenapa memilih keperawatan jiwa ?”, beberapa teman dan juga Dosen pembimbing pernah bertanya. Jujur, itu bukan pertanyaan yang mudah dijawab. Saya mau seperti mencintai pasangan, tanpa alasan. Cinta yang tulus, cie-cie..

[caption caption="Kiri-kanan bagaian depan: Imam Tri Sutrisno, S.Kep; Rafika Rosyda, S.Kep, dan Sunaryo, S.Kep"]

[/caption]Tapi, kalau dipaksa untuk menjawab, saya punya alasan tersendiri. Saya masih penasaran dengan masalah kesehatan jiwa. Jiwa itu abstrak, tidak berwujud nyata, hanya manifestasinya saja yang bisa terlihat atau dipelajari. Penuh misteri, membuat saya semakin penasaran dan ingin terus mempelajarinya.

[caption caption="Kiri-kanan: Neny Dwi P, S.Kep; Deni Rosadi, S.Kep; Nino Adianto, S.Kep; dan Stefani Angel S, S.Kep"]

[/caption]Inovasi: Kita, Sejalan

Program inovasi yang kami tawarkan diberi nama “Kita, Sejalan”. Nama tersebut merupakan akronim dari: Keluarga Tanggap, Sehat Jiwa dan Lingkungan. Pada pasien, kami memberikan pendidikan kesehatan tentang kesehatan lingkungan, dan mengajarkan keterampilan pendukung seperti menyapu, mengepel, dan merapikan tempat tidur. Selain itu, kami juga menambahkan penerapan etika makan. Pada keluarga, akan dijelaskan tentang progres kemandirian dari tiap klien yang dirawat. Juga diberikan pendidikan kesehatan tentang peran anggota keluarga dalam merawat klien gangguan jiwa selama di rumah. Harapannya, anggota keluarga menerima klien dalam suasana yang kondusif, dan memotivasi klien untuk mengerjakan aktivitas sehari-hari seperti yang sudah diajarkan di rumah sakit, atau aktivitas lain sesuai kebutuhan di rumah.

[caption caption="Hai teman, ayooo "Kita, Sejalan""]

[/caption]Katanya inovasi, tapi kegiatan yang dilakukan hanya aktivitas harian pasien. Sudah ada atau sudah biasa dilakukan. Mungkin Anda akan berkomentar demikian. Tunggu dulu, biar kami jelaskan lebih detail lagi. Ingat, program inovasi ditentukan sesuai masalah yang ditemukan saat pengkajian awal pada tanggal 28-29 Desember 2015 di ruang Kenari RSJ Menur. Kegiatan menyapu, mengepel, dan merapikan tempat tidur dilakukan oleh petugas. Hal tersebut membuat klien cenderung pasif. Memang perawat yang bertugas juga tetap mengajarkan pasien dalam melakukan kegiatan tersebut, hanya belum begitu optimal. Oleh karenanya, kami berinisiatif optimalisasi kembali latihan membersihkan lingkungan.

Harapannya, jika sudah terbiasa, klien akan mandiri melakukannya. Apalagi terus dimotivasi oleh anggota keluarga saat pulang ke rumah. Dengan demikian, bisa mengurangi beban keluarga. Klien bisa bermanfaat membantu keluarga untuk membersihkan lingkungan.

“Kita, Sejalan” tidak hanya sebuah akronim biasa. Frasa tersebut memberi pesan khusus dalam merawat klien gangguan jiwa. Kita tidak bisa jalan sendiri. Semua orang, dari berbagai latar belakang profesi seperti psikiatri, perawat/ners, psikolog, nutrisionis, dan profesi lain harus sejalan memberikan pelayanan sesuai kompetensinya. Begitu pula keluarga klien dan lingkungan masyarakat, perlu sejalan dalam memberi perawatan. Khususnya memberi lingkungan yang kondusif bagi klien dalam berinteraksi dan beraktivitas sehari-hari. Intinya, kunci keberhasilan penanganan klien gangguan jiwa adalah “Kita, Sejalan”. Mulai dari pemerintah sebagai penentu kebijakan, tempat pelayanan kesehatan, profesi kesehatan, keluarga dan masyarakat. Semuanya sejalan, saling mendukung dan melengkapi.

Kami mempresentasikan program inovasi tersebut dalam acara desiminasi awal yang dilaksanakan pada 31 Desember 2015 lalu. Acara yang berlangsung di ruang pertemuan RS Jiwa Menur itu menuai banyak pertanyaan dari pembimbing. Terjadi diskusi yang cukup alot. Pada akhirnya disetujui, dan siap dilaksanakan.

[caption caption="Pembimbing memberikan komentar terkait program inovasi"]

[/caption]Hingga tulisan ini dibuat, kami sudah mengimplementasikan program selama satu minggu. Perkembangan cukup bagus. Kesimpulan sementara, klien yang kami rawat pada dasarnya mengetahui pentingnya kerapihan dan kebersihan lingkungan. Mereka juga mampu melakukan aktivitas pendukung seperti menyapu, mengepel dan merapikan tempat tidur. Begitu pula saat makan, mereka mencuci tangan, berdoa, dan membersihkan meja jika kotor. Hanya saja, karena kondisi gangguan jiwa, kita harus mengarahkan dan terus memotivasi. Jangan lupa juga untuk memberi pujian.

Kalau kebiasan tersebut diteruskan, bahkan sampai di rumah oleh anggota keluarga, kami berkeyakinan klien dapat adaptif. Klien kambuh lalu kembali dirawat di RS bisa berkurang. Agar impian atau harapan itu bisa terwajud, marilah “Kita, Sejalan”. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun