Harapannya, jika sudah terbiasa, klien akan mandiri melakukannya. Apalagi terus dimotivasi oleh anggota keluarga saat pulang ke rumah. Dengan demikian, bisa mengurangi beban keluarga. Klien bisa bermanfaat membantu keluarga untuk membersihkan lingkungan.
“Kita, Sejalan” tidak hanya sebuah akronim biasa. Frasa tersebut memberi pesan khusus dalam merawat klien gangguan jiwa. Kita tidak bisa jalan sendiri. Semua orang, dari berbagai latar belakang profesi seperti psikiatri, perawat/ners, psikolog, nutrisionis, dan profesi lain harus sejalan memberikan pelayanan sesuai kompetensinya. Begitu pula keluarga klien dan lingkungan masyarakat, perlu sejalan dalam memberi perawatan. Khususnya memberi lingkungan yang kondusif bagi klien dalam berinteraksi dan beraktivitas sehari-hari. Intinya, kunci keberhasilan penanganan klien gangguan jiwa adalah “Kita, Sejalan”. Mulai dari pemerintah sebagai penentu kebijakan, tempat pelayanan kesehatan, profesi kesehatan, keluarga dan masyarakat. Semuanya sejalan, saling mendukung dan melengkapi.
Kami mempresentasikan program inovasi tersebut dalam acara desiminasi awal yang dilaksanakan pada 31 Desember 2015 lalu. Acara yang berlangsung di ruang pertemuan RS Jiwa Menur itu menuai banyak pertanyaan dari pembimbing. Terjadi diskusi yang cukup alot. Pada akhirnya disetujui, dan siap dilaksanakan.
[caption caption="Pembimbing memberikan komentar terkait program inovasi"]
Kalau kebiasan tersebut diteruskan, bahkan sampai di rumah oleh anggota keluarga, kami berkeyakinan klien dapat adaptif. Klien kambuh lalu kembali dirawat di RS bisa berkurang. Agar impian atau harapan itu bisa terwajud, marilah “Kita, Sejalan”.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H