Mohon tunggu...
Saverinus Suhardin
Saverinus Suhardin Mohon Tunggu... Perawat - Perawat penulis

Saverinus Suhardin. Seorang Perawat yang senang menulis. Sering menuangkan ide lewat tulisan lepas di berbagai media online termasuk blog pribadi “Sejuta Mimpi” (http://saverinussuhardin.blogspot.co.id/). Beberapa opini dan cerpennya pernah disiarkan lewat media lokal di Kupang-NTT, seperti Pos Kupang, Timor Express, Flores Pos dan Victory News. Buku kumpulan artikel kesehatan pertamanya berjudul “Pada Jalan Pagi yang Sehat, Terdapat Inspirasi yang Kuat”, diterbikan oleh Pustaka Saga pada tahun 2018. Selain itu, beberapa karya cerpennya dimuat dalam buku antologi: Jumpa Sesaat di Bandara (Rumah Imaji, 2018); Bingkai Dioroma Kehidupan: Aku, Kemarin dan Hal yang Dipaksa Datang (Hyui Publisher, 2018); Jangan Jual Intergritasmu (Loka Media, 2019); dan beberapa karya bersama lainnya. Pernah menjadi editor buku Ring of Beauty Nusa Tenggara Timur: Jejak Konservasi di Bumi Flobamorata (Dirjen KSDA, 2021); Konsep Isolasi Sosial dan Aplikasi Terapi : Manual Guide bagi Mahasiswa dan Perawat Klinis (Pusataka Saga, 2021); dan Perilaku Caring Perawat Berbasis Budaya Masyarakat NTT (Pustaka Saga, 2022). Pekerjaan utama saat ini sebagai pengajar di AKPER Maranatha Kupang-NTT sambil bergiat di beberapa komunitas dan organisasi. Penulis bisa dihubungi via e-mail: saverinussuhardin@gmail atau WA: 085239021436.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Telo

24 September 2015   14:40 Diperbarui: 24 September 2015   14:55 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat naksir dengan seseorang, 'telo' memiliki andil yang penting. Dia menjadi promotor sekaligus jubir mengatakan cinta. Tidak peduli jika sekali ditolak, dia akan mencobanya berulang-ulang hingga berhasil. Tidak mungkin cewek tetap kekeuh kalau selalu dihujani permohonannya yang sama.

Mengingat hari ini bertepatan dengan hari raya kurban, banyak juga cerita tentang berkurban seorang 'telo'. Berkurban yang dimaksud bukan menyembelih hewan seperti sapi atau kambing. Berkurban bisa banyak bentuknya, kan ?

Saat kita bolos, 'telo' berkurban untuk bohong. Rela menanggung dosa dengan membuat surat sakit fiktif. Mati-matian meyakinkan guru kalau 'telo-nya' sakit.

Saat ujian juga, 'telo' mengurbankan seluruh nasibnya. Sudah tau kalau kedatapan menyontek akan mendapat sanksi diskualifikasi nilai ujian, tapi tetap saja dilakukan. Begitupun dengan tugas pekerjaan rumah (PR).

Dan masih banyak lagi deretan litani tentang kehebatan 'telo' kita. Dari semuanya, dapat disimpulkan kalau 'telo' itu memang vital. Keberadaannya di dunia ini sangat diperlukan. Peradapan dunia pada masa yang akan datang bergangung padanya. Dunia bergantung pada 'telo', atau bisa diberi semboyan: "Telo untuk dunia".

Karenanya, mari menjaga 'telo' kita agar selalu joss....! Kita bukanlah apa-apa jika tanpa 'telo'. Siapkan Anda menjaga atau memiliki 'telo' ďengan baik ??? (Renungkan dan jawab masing-masing).

Oh iya, kurang lebih sebukan lalu, saya bertemu lagi dengan 'telo' sewaktu SMP. Puji Tuhan, mereka sehat-sehat dan sukses pada bidang yang ditekuni. Buktinya, 'telo' itu sudah besar-besar dan montok. Beberapa diantaranya ada dalam foto yang saya upload. Ada Mas Vian Jemadu ( PhinTho GAmboa) dan Mbak Sarendang Gani. Sehat n sukses selalu buat kalian berdua.

[caption caption="Kiri-kanan: Vian Jemadu, Sarendang Gani, Saverinus Suhardin"]

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun