Meski kesannya sangat feminim, bukan berarti bus tadi tidak garang di jalanan. Badan bus yang besar juga tidak menghalangi kemampuannya melesat di sepanjang pantura.
[caption caption="Bus Hello Kitty ?"]
Selain kegesitannya, bus juga dilengkapi dengan fasilitas yang memadai. Terdapat AC yang menjamin perjalanan aman tanpa gerah, sekaligus tanpa asap rokok. Punggung kursi dapat diatur tegak atau agak miring, inilah yang membuat kami bisa tidur dengan nyaman, apalagi dilengkapi bantal dan selimut. Serasa masih tidur dalam rumah yang sedang berjalan.
[caption caption="Mari bernyanyi"]
Tidak hanya itu, audio system yang moderen membuat kualitas bunyi musik nyaring terdengar. Apalagi dilengkapi dengan fasilitas karaoke, -dengan bantuan 1 layar TV LCD 20 inci dan 6 buah layar portable yang menggantung di atas tempat duduk-, semakin memudahkan kami berkaraoke. Siapa saja boleh bernyanyi. Terserah suaranya tidak bisa mengikuti nada musik alias fals, asalkan bergembira saja.
[caption caption="Karaoke, "Mana mungkin, selimut tetangga...dst""]
Satu lagi, jika tiba-tiba kebelet pipis maupun BAB, tidak usah risau. Ada toilet yang bisa digunakan selama bus berjalan. Jika merasa risih karena ukurannya yang sempit, bisa juga menggunakan fasilitas toilet di tempat pengisian BBM (Pertamina). Toh, ada begitu banyak fasilitas rest area sepanjang perjalanan.
Kembali lagi ke cerita perjalalanan. Sekitar pukul 04.00 (13/9/15), kami tiba di Kendal. Di sanalah tempat istirahat yang pertama. Kesempatan ini diisi dengan sholat subuh, mandi pagi, dan sarapan sekaligus meregangkan otot-otot yang kaku.
[caption caption="Antri sarapan di rest area wilayah Kendal"]
Kurang lebih pukul 06.00, perjalanan diteruskan. Biar tidak bosan, kami gantian berkaraoke, sesekali bergoyang morena, atau sekedar bercerita. Saat lelah dan mengantuk, punggung kursi dimiringkan, lalu tidur. Sama seperti yang kami lakukan sebelumnya.
[caption caption="Kondisi bus yang sempit tidak menghalangi Bu Mori, dkk bergoyang Morena"]