Pengalaman perjalanan ini membuat saya juga lebih memahami pentingnya jalan tol dalam transportasi darat. Meski tidak mengetahui nama wilayah yang kami lewati, namun dapat dipastikan kalau berulangkali kami masuk-keluar pintu tol. Salah satu yang saya ingat adalah Tol Cipali (Cikopo-Palinaman).
[caption caption="Salah satu ruas jalan Tol Cipali"]
Bagaimana tidak mudah mengingatnya, Tol Cipali ini cukup fenomenal. Pertama, baru saja diresmikan oleh Presiden Jokowi sebelum lebaran kemarin (13 Juni 2015). Kedua, sering terjadi kecelakaan pada awal penggunaannya, dan ketiga, menjadi salah satu rute arus mudik andalan. Ketiga fakta itulah yang membuat sering diberikan oleh media.
Tol Cipali ini memang beresiko terjadi kecelakaan. Bukan karena jalannya jelek, atau fasilitas kurang lengkap. Justru karena jalan terlalu lebar, mulus, dan tanpa hambatan, para pengemudi cenderung mengendarai dengan kecepatan tinggi. Jika ada kendaraan yang menyalip tiba-tiba, sudah pasti kendaraan sulit dikendalikan lagi, sehingga tabrakan bisa terjadi.
[caption caption="Jarum speedometer berkisar antar 100-120 Km/jam"]
Bus yang kami tumpangi saat itu, juga melesat dengan kecepatan maksimum. Saya perhatikan jarum speedometer berada di kisaran 100-120 Km/jam. Rata-rata kecepatannya stabil. Kalaupun dikurangi sekitar 80-90 KM/jam. Sungguh merupakan perjalanan paling ngebut yang pernah saya ikuti.
[caption caption="Salah satu pemandangan di kiri-kanan jalan yang kami lalui"]
Pemandangan alam di kiri-kanan jalur Tol Cipali juga cukup menarik untuk dinikmati. Paling tidak, keindahannya membawa angan-angan jauh mengangkasa. Kondisi itu tentunya mengurangi kebosanan dalam perjalanan yang jauh. Hingga tanpa terasa, Mas Rangga selaku crew Araya Tour dan Travel yang menfasilitasi pejalanan, mengumumkan kalau tidak lama lagi akan Ishoma di daerah Purwakarta. Sekitar pukul 14.00, kami singgah di sana.
[caption caption="Rest area Purwakarta"]
Selepas makan, sholat, mandi, memenuhi kebutuhan eliminasi urine/bowel, dll., kami melanjutkan perjalanan. Sekitar pukul 15.00, bus kembali mengarah ke tol menuju tujuan akhir, Jakarta. Tidak ada lagi yang tidur dalam bus. Semuanya bernyanyi, bergembira, karena tiba lagi akan tiba.
[caption caption="Ekspresi ceria saat memasuki Jakarta"]