Penggagas ide jalan-jalan ke Madura adalah Mas Wilda Kharisma dan Pujo Prastowo. Keduanya mengajak saya via BBM, katanya ada tempat wisata yang bagus dan sangat direkomendasikan, namanya Bukit Kapur di Jaddih, Bangkalan-Madura. Saya langsung bilang, “Yes”. Mengunjungi tempat wisata di daerah baru, merupakan kegemaran yang –sebisa mungkin- terus saya lakukan. Saya tertarik untuk mengamati wilayah baru yang unik, kalau bisa memetik pelajaran dari hasil pengamatan, foto-foto, lalu menulis di blog seperti yang saya lakukan ini.
Teman lain yang ikut ada Mas Wawan, Mas Hamdan, Mas Romadhon, dan Mas Imam bersama kekasihnya, Mbak Fikka. Kemarin (6/6), sekitar jam 10.00 kami berangkat dari Surabaya mengendarai sepeda motor. Menuju Bangkalan melewati jembatan Suramadu, biaya masuk per motor sebesar Rp.3.000.
PESONA BUKIT KAPUR
Memasuki wilayah Bukit Kapur, kita disuguhi pemandangan tebing dan gua berbagai ukuran bekas galian penambang. Terlihat unik, galian dari para penambang membentuk pola tertentu. Bahkan, sudah terbentuk danau di sana. Satu lokasi sudah dijadikan kolam renang.
Tidak diketahui sejak kapan bukit itu digali. Jika dilihat dari bekas galian, perkiraan saya, hampir 40 % sudah tergerus. Tidak saja rata dengan tanah di sekitanya, tapi juga sudah membentuk banyak kawah. Bisa jadi, suatu saat nanti, tempat itu bukan lagi disebut ‘bukit’, tapi berubah menjadi ‘kawah’.