Mohon tunggu...
Humaniora

Hitam-Putih

10 November 2017   14:47 Diperbarui: 10 November 2017   14:51 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita lebih banyak memandang sesuatu secara hitam-putih, baik-buruk. 

Padahal mata anda sering bias melihat. Pikiran anda juga sering bias. 

Ketika anda melihat yang putih sebenarnya tak murni putih. melainkan tersusun dari warna mejikuhibiniu (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu).

Mungkin saja yang anda lihat putih, sebenarnya mempunyai maksud lain. Atau karena tidak bisa menjadi hitam. 

Begitu pula dengan warna hitam, mungkin saja tidak hitam. mungkin saja dia terlihat hitam karena di tempat yang gelap. Padahal sebenarnya dia merah, hijau atau biru. 

Orang yang anda anggap buruk mungkin saja karena dia sedang terkungkung dalam lingkungan yang penuh keburukan atau keterpaksaan.

Kecuali yang telah dianggap hitam atau putih oleh Allah SWT Yang maha Mengetahui. itu sudah pasti hitam atau putih.

Kalaupun yang hitam itu ada putihnya. Pasti putihnya itu penyakit, mungkin panu atau mungkin keputihan. Kalaupun yang putih, itu ada hitamnya. Pasti hitamnya itu tahi lalat yang membuat dia lebih cakep dan manis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun