Pelestarian terhadap nilai-nilai kebudayaan ini menjadi urgen, perlu mendapat perhatian dari semua pihak. Termasuk dalam rangka melaksanakan pembangunan/pemberdayaan daerah maka aspek kebudayaan sudah sepantasnya selalu – bahkan harus – disertakan dalam setiap langkah pelaksanaan pembangunan/pemberdayaan sehingga berjalan simultan sekaligus menghindari tergerusnya kultur lokal yang penuh dengan nilai kearifan.
Betapapun kemajuan dalam arti perubahan yang telah dicapai atau betapapun pesatnya perkembangan zaman menuju modernisasi, bukan berarti bahwa kebudayaan di daerah yang penuh bermuatan nilai-nilai kelokalan ini ikutan tergerus oleh arus percepatan zaman. Gencarnya globalisasi yang merambah hingga pelosok negeri menjadi hal yang patut dicermati dan disikapi secara bijak agar jangan sampai berdampak negatif terhadap keberadaan kebudayaan lokal/daerah.
Menerima hadirnya kebudayaan luar/asing di era yang terus mengglobal, namun tetap memiliki dan memegang teguh kebudayaan sendiri sebagai pijakan bersikap/berperilaku barangkali merupakan salah satu langkah yang perlu diwujudkan. Ini menunjukkan bahwa kita sebagai bangsa yang penuh toleransi namun tetap berkarakter/berbudaya atau berjatidiri.
Hal ini tentunya sejalan dengan pemahaman lebih luas dan lengkap bahwa pembangunan atau pemberdayaan sebagai proses perubahan yang multidimensional, mengandung pengertian bahwa di dalamnya tercakup nilai-nilai hakiki yang tidak boleh diabaikan. Nilai-nilai hakiki tersebut antara lain: peningkatan produksi dan distribusi yang baik, menjunjunjung harga diri manusia, dan kebebasan dari ketergantungan.
Berdasarkan nilai-nilai hakiki itulah diharapkan implementasi kebijakan bagi setiap daerah, terutama dalam membangun dan menjadikan seluruh wilayahnya yang berdaulat, mandiri, dinamis, dan berjati diri. Dengan demikian maka kemajuan yang dicapai dalam upaya membangun/memberdayakan daerah, tanpa kehilangan nilai-nilai kearifan lokalnya. (SHS)
Bacaan terkait:
http://www.kompasiana.com/suhar01/berkarya-nyata-dan-bekerja-membangun-desa_55e9545d8e7e61ca07b31707
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H