Mohon tunggu...
Suhandono Wijoyokusumo
Suhandono Wijoyokusumo Mohon Tunggu... Freelancer - Grandmaster of kundalini

Grandmaster of kundalini memberikan training dalam spiritual

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Milo Part 4

20 November 2024   12:09 Diperbarui: 20 November 2024   12:15 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bab 1: "Pagi yang Nyaris Sempurna" (Lanjutan)

Joko berdiri di depan mejanya, menatap Milo, si kucing yang kini duduk di atas keyboard komputer. Kucing itu menatap balik dengan tatapan yang seolah berkata, "Aku tahu segalanya, manusia, tapi aku tak akan membantumu."

"Baiklah, rencana darurat," gumam Joko, mencoba meyakinkan dirinya sendiri.

Langkah pertama: menutupi celana robek. Setelah melirik sekeliling ruangan untuk memastikan tak ada yang melihat, Joko merogoh laci mejanya. Di dalamnya, ia menemukan selembar stiker besar bekas acara perusahaan tahun lalu. Stiker itu berbentuk logo perusahaan yang besar, tapi cukup untuk menutupi area strategis yang robek.

Dengan hati-hati, Joko menempelkan stiker itu di bagian celananya yang sobek. Ia meringis saat merasa sedikit aneh, tapi ini adalah solusi terbaik yang ia punya saat ini. Setidaknya, sekarang ia tidak perlu khawatir memperlihatkan bagian yang tidak seharusnya.

Langkah kedua: rambut. Setelah kegagalan besar dengan kecap pagi ini, Joko tahu dia tidak bisa lagi bertaruh dengan produk apapun yang tersedia di kantornya. Sebaliknya, ia berjalan ke pantry, membuka kulkas, dan menemukan sesuatu yang mungkin bisa menyelamatkannya---botol air soda.

"Teori air soda katanya bisa bikin rambut kaku dan bersih," pikir Joko. "Atau... mungkin aku baru saja membuat itu."

Tanpa pikir panjang, Joko mencuci rambutnya dengan air soda di wastafel pantry. Ketika dia selesai, rambutnya memang tidak lagi lengket, tapi kini malah tampak seperti landak yang baru saja keluar dari mesin pengering.

"Baiklah, ini mungkin lebih buruk, tapi lebih baik daripada rambut kecap," desah Joko sambil menatap bayangannya di cermin kecil pantry.

Langkah ketiga: presentasi. Ia berlari kembali ke mejanya, membuka file presentasi, dan mengecek apakah semua sudah siap. Namun, ketika ia melihat daftar slide yang ada, matanya terbelalak.

"Tunggu... kenapa judul slide-nya 'Masa Depan Nasi Goreng di Indonesia'?" Joko menepuk dahinya. File yang ia buka bukanlah presentasi proyek, melainkan presentasi konyol dari acara internal bulan lalu yang diisi penuh dengan lelucon tak masuk akal tentang makanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun