Mohon tunggu...
Suhandayana Day
Suhandayana Day Mohon Tunggu... profesional -

PeGiat EDUMEDIART [ Edukasi, Media, Art ] antar institusi.

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

[Cergam] Api Masehi #08

22 Februari 2012   21:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:18 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi itu, mimpiku menyibak angkasa. Seberkas cahaya menerpa ngangutku. Jadi tuangan cinta dan setitik tanya: sutara. Kembali kujawab tanya-Mu tentang hubungan kita. Lalu, pasukan-Mu menilik ceruk ertiku saat bumi telah memintal matahari hampir satu kali putaran: lujiatwija. Dan teringat olehku sekarang, ke mana pun petani menggarap ladang, di situ pula sejarah pertalian manusia-alam berulang. Namun, ketika industri menebar daratan barat, tsunami kembali memilin bakal cambuk. Sedepa demi sedepa. Kian meruncing, siap menggeletar, melecut-lecut. Daging cinta-Mu, entah dicuri atau dimakan siapa. Kau takkan berteriak. Sebab, neraka telah menerjemah mau-Mu, bekerja menguati terjangan tsunami.

-

Jawa jadi lupa. Lupa jadi luka. Luka jadi nganga. Nganga jadi nama. Nama jadi lama. Lama jadi dosa. Dosa jadi bahaya. Bahaya jadi luapan gembira. Hilang jiwa dari tanah raja-diraja. Hadir mata dajjal di atas pundi rakhmat. Aku atau kau jadi tumbal. Tumbal jadi uang. Uang pun dimakan. Insan dan hiasan saling memakan agar tetap punya selera. Selera duniawi, meriah. Gundah, katamu? Tidak! Tsunami makin menghulu, merogoh nurani hingga puncak relung: surga menghilang secuil demi secuil. Jawa nyaris kehilangan jiwa-Nya.

*

.

PREV <===                           [ DAY-12b23 ]                           ===> NEXT

.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun