Mohon tunggu...
Suhandayana Day
Suhandayana Day Mohon Tunggu... profesional -

PeGiat EDUMEDIART [ Edukasi, Media, Art ] antar institusi.

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

[Cergam] Api Masehi #05

28 Januari 2012   09:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:21 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*

Cerita Bergambar : API MASEHI

*

#05

*

( gambar #05 )

*

Dongeng & Grafis © 2012 Suhandayana

*

NYARIS matahari meludahkan rona jenar. Semua planet meradius hati-hati, mata sang merah menjulang sonar melecut-lecut. Beberapa jilatan mengais sisa hati manusia. Terasa pedih, galau, serba tergesa. Seberkas menggurat ke pelipis pemadat candu. Seberkas lagi menusuk daun jendela pengertianmu. Masih adakah langit, wahana mustawan luasa tempat matahari berenang-renang? Seberapa pun matahari baru terbit di angkasa, hanya terlihat kerlap bintang biru. Seusai badai api, kolong lelangit bakal lahirkan janji-Mu ke pedalaman hutan dzikir. Menanya gelombang naif mauku, mengapa lidahmu tanpa salam, hanya julur meng-api-fitnah, menyerapah tak tau hujah.

-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun