Pendekatan investasi berkelanjutan memiliki potensi tidak hanya untuk merangsang praktik bisnis yang berkelanjutan, tetapi juga untuk menghasilkan keuntungan finansial yang disesuaikan dengan risiko yang lebih baik.
Ke depannya, isu-isu keberlanjutan -- sebagai tantangan masyarakat, visi inspirasional, peluang bisnis, dan/atau cara berpikir -- akan memengaruhi hampir setiap profesi di industri keuangan.Â
Manajer investasi, misalnya, semakin perlu mempertimbangkan faktor lingkungan dan sosial dalam keputusan investasi dan kepemilikan mereka. Sebagian besar perusahaan asuransi telah mengantisipasi peristiwa cuaca ekstrem akibat perubahan iklim -- seperti badai angin dan banjir -- dalam bisnis penjaminan emisi mereka.Â
Pada saat yang sama, perubahan iklim dan munculnya teknologi rendah karbon memberikan banyak peluang bisnis baru kepada perusahaan asuransi, mis. dalam bentuk pertanggungan untuk proyek energi terbarukan dan asuransi untuk perdagangan pasar karbon. Bankir dapat merangsang pembangunan berkelanjutan dengan cara yang menguntungkan melalui, misalnya, pembiayaan energi bersih, hipotek hijau, dan asuransi bayar saat mengemudi.Â
Terakhir, pembuat kebijakan dapat merangsang pembangunan berkelanjutan melalui kebijakan yang jelas, stabil, dan dapat diprediksi, serta memungkinkan/mendukung mekanisme keuangan inovatif yang memanfaatkan kekuatan kemitraan publik-swasta.
Sahabat sang pelukis, beberapa tren dan makna filosofis yang dapat saya simpulkan dengan adanya perkembangan dan fokus isu keberlanjutan kedepannya adalah sebagai berikut:
- Membiayai Transisi ke Energi Berkelanjutan
- Carbon Trading
- Investasi Berkelanjutan
- Inovasi dalam Pembiayaan Keberlanjutan Lingkungan dan Sosial
Mari kita ulas satu persatu:
Pertama: Membiayai Transisi ke Energi Berkelanjutan
Dunia sedang menghadapi tantangan besar dalam transisi menuju peran yang lebih substansial untuk energi berkelanjutan (SE) dibandingkan dengan sumber energi tradisional.Â
Permintaan energi terus meningkat karena pertumbuhan ekonomi dan populasi, permintaan yang tidak dapat dipenuhi oleh energi konvensional saja dalam jangka panjang. Pada saat yang sama, perubahan iklim, dan juga kebutuhan akan ketahanan energi, memberikan tekanan yang signifikan untuk menemukan alternatif bahan bakar fosil.Â