Ternyata, perempuan yang meninggalkan tokoh aku tidak sukses membina hubungan dengan lelaki lain. Ia berinisiatif untuk kembali membangun hubungan dengan tokoh aku. Akan tetapi, tokoh aku menolak untuk menjalin hubungan kali kedua. Tokoh aku memiliki pendirian yang teguh.Â
Salah satu pernyataan tokoh perempuan yang cukup membekas adalah "Najis bercinta denganmu". Sebuah hinaan yang cukup menyakitkan tokoh aku ketika hubungan percintaan antara kedua insan tersebut dianggap sesuatu yang najis atau menjijikkan.
Sebagai orang Madura, pengalaman Imam S. Arifin juga terlihat pada syair lagu berikutnya. "Lebih baik putih tulang dari pada putih mata", "Lebbi bhaghus pote tolang etembhang pote mata" adalah ungkapan orang Madura yang menjadi bagian dari kehidupannya. Seseorang akan mempertahankan harga dirinya walaupun nyawa yang menjadi taruhannya. Darah Madura yang mengaliri tubuh mantan suami Nana Mardiana ini juga mempengaruhi syair lagu yang diciptakan.
Selain "Menari di Atas Luka", terdapat sebuah lagu yang memiliki diksi yang sangat bagus, yaitu Doa Suci. Doa adalah sebuah permohonan seorang hamba kepada Tuhannya. Sebagai manusia, kita perlu senantiasa berdoa agar apa yang kita inginkan bisa terkabulkan. Manusia tidak memiliki kekuatan apa-apa,Â
Tuhanlah Yang Maha Segalanya. Kekuatan manusia sangat terbatas. Manusia tidak akan mampu mengerjakan segala hal yang diinginkannya. Akan tetapi, manusia butuh bantuan Tuhan dalam segala hal. Itulah pesan berharga yang tersirat dalam judul lagu tersebut. Lalu doa seperti apakah yang mudah terkabulkan?
Imam S. Arifin menggunakan diksi "suci". Tentu, doa ini bukan sekadar doa biasa. Ini adalah doa suci; suci dari ria, suci dari hasad, suci dari iri, dan suci dari hal-hal buruk yang bisa tertolaknya doa tersebut. Jika disederhanakan, doa yang mudah terkabulkan adalah doa yang bersih dari hati ria, hasad, atau iri. Bahkan, doa suci yang dimaksud adalah doa suci ala Rabiah Al-Adawiyah, seorang sufi perempuan dari Bashrah, Irak.
Akhirnya, Jika Imam S. Arifin telah mendahului penggemarnya, syair lagu yang diciptakan akan menjadi pesan yang tidak akan lapuk oleh waktu. Memang, tidak ada manusia yang sempurna. Akan tetapi, kita bisa memilah sisi positif dan sisi negatif yang melekat pada pelantun "Doa Suci" ini. Â Dasarnya, kita harus bijak ketika memilih satu di antara dua benda yang keluar dari ayam; telur atau kotoran. Selamat jalan, legendaris dangdut. Semoga mendapat tempat yang layak di sisi-Nya. Amin!
*Suhairi adalah Pecinta Lagu Dangdut, tinggal di Sumenep.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H