Mohon tunggu...
Suhaina Usman
Suhaina Usman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

suka nonton anime

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Korban Bullying yang Cerdas

23 Desember 2022   14:17 Diperbarui: 23 Desember 2022   14:28 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh 

Hello perkenalkan nama saya Suhaina disini saya akan sedikit bercerita tentang teman saya semasa SD dulu, panggil saja teman saya itu Ningsih, nah Ningsih ini adalah seorang murid pindahan dari Jakarta karna dulunya orang tua Ningsih pergi merantau ke jakarta dan Ningsih lahir di sana kemudian setelah naik ke bangku sekolah dasar kelas 2 Ningsih di antar pulang kembali ke kampung oleh kedua orang tuanya untuk bersekolah di kampung saja sekalian menemani neneknya agar tidak kesepian, pada hari pertama Ningsih masuk sekolah saya dan teman sekelas menyambutnya dengan ramah kami pun berteman baik.

Keesokan paginya adalah hari kedua Ningsih bersekolah disana saya duduk sebangku dengan Ningsih di hari itu karna memang Ningsih belum punya teman akrab dan teman sebangku saya yang sebenarnya tidak hadir karna sakit, saya pun tersenyum kepada Ningsih begitupun sebaliknya Ningsih juga tersenyum kepada saya, kami mulai mengobrol dengan asyik tidak lama kemudian bel tanda pelajaran di mulai berbunyi dan guru pun masuk ke dalam kelas dan pelajaran di mulai, pelajaran pertama adalah matematika saat itu Elsa teman sekelas datang ke mejaku dan ingin meminjam pulpen dari Ningsih karna terlihat di kotak pensilnya Ningsih punya 2 pulpen ternyata pulpen yang satu itu macet tintanya, Elsa tidak percaya dan bilang kalo Ningsih pelit, Ningsih pun jadi sedih saya mencoba untuk sedikit menghiburnya, bel istirahat pun berbunyi saya mengajak Ningsih pergi ke kantin untuk beli jajan saat kami kembali ke kelas Elsa tiba-tiba berkata dengan kencang ke arah kami yang lebih tertuju kepada Ningsih "Weehhh teman-teman ada orang pelit baru masuk ke kelas kita tuh" saya melihat ke samping dan melihat raut muka Ningsih yang berubah jadi sedih, saya pun berkata kepada Ningsih "udah gapapa gausah di dengerin Elsa sama temannya emang suka gitu" kami pun kembali kemeja kami dan setelah itu bel tanda pelajaran di mulai kembali berbunyi kami pun mengikuti pelajaran sampai selesai setelah itu pulang ke rumah masing-masing . 

Keesokan harinya lagi saat saya masuk kelas di  meja tempat Ningsih duduk di samping saya kemaren terdapat banyak coretan tip-x berwarna putih yg bertuliskan Ningsih pelit tidak lama Ningsih pun datang dan melihat tulisan itu, Ningsih menangis tidak ada yang mau mengakui siapa yang menulis itu saat di tanya oleh bu guru mereka hanya dia saja, kemudian bu guru pun menasehati kami semua sekelas bahwa kami tidak boleh saling mengganggu harus tetap rukun dan sopan, setelah itu kampi pun mulai belajar saat bel pelajaran di mulai hari ini adalah pelajaran matematika ternyata Ningsih sangat pintar matematika dia puji oleh bu guru tetapi kelihatannya Elsa dan teman-temannya tidak senang melihat ningsih di puji mereka pun bilang kepada bu guru bahwa kemaren ningsih pelit padanya, tetapi bu guru hanya bilang kalo pulpen Ningsih yang satu tidak bisa di gunakan tetapi Elsa tetap saja menyebut Ningsih pelit padahal tidak begitu, Ningsih pun di sebut kalo dia sebagai anak baru pelit di sekolah banyak yang bilang begitu padahal sebenarnya tidak begitu, Ningsih pun jadi sedih banget dia pun jadi tidak punya teman di sekolah sering sendiri tapi saya sering menyapanya fan mengajak dia ngobrol, keesokan paginya lagi Ningsih datang sekolah dan membawa banyak jajan dan buah yang di kirim oleh orang tuanya dia pun berbagi dengan saya dan tidak mau berbagi dengan teman kelas yang lain karna mereka tidak pernah mau menyapanya, Elsa datang dan meminta jajan Ningsih padahal dia yang sering ngatain Ningsih pelit tapi dia tetap meminta jajan Ningsih susah pasti Ningsih tidak mau berbagi dengan Elsa karna Ningsih tidak mau berbagi dengannya Elsa jadi marah dan bilang ke Ningsih kalo dia itu benar-benar sangat pelit padahal kalau saja dia tidak sering ngatain Ningsih pelit pasti Ningsih mau berbagi dengan Elsa, tak lama Elsa pun mulai bercerita kepada teman-temannya kalau Ningsih tadi sangat pelit dan tidak mau berbagi dengannya, teman-teman Elsa pun mulai bercerita kepada temannya yang lain sehingga Ningsih pun benar-benar di sebut murid baru yang pelit oleh orang-orang di sekolah bukan hanya di kelas saja.

Satu semester telah berlalu dan Ningsih masih di sebut murid pelit dan masih banyak yang mengatainya saat pembagian raport ternyata Ningsih mendapatkan peringkat atas di kelas dan Elsa menjadi semakin iri dan suka mengganggu Ningsih di kelas baik mengatainya ataupun mencoret mejanya Ningsih setelah itu dia tetap bercerita yang tidak benar tentang Ningsih kepada temannya sampai 2 tahun kemudian kami sudah kelas 4 SD Elsa pun mulai bersikap baik kepada Ningsih dan mulai berteman baik sampai setelah lulus SD Ningsih pun sudah tidak di sebut murid pelit lagi oleh teman-teman yang lain.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun