Ketika seorang wanita menjadi seorang istri, berpindahlah semua tanggungan dari orang tua kepada suaminya, baik dari segi nafakah, pengajaran, hingga tangungan dosa apabila ia lakukan semua itu dibebankan kepada suaminya.
Istri wajib taat dan patuh kepada suami selama tidak ada perintah untuk berbuat maksiat, taat istri terhadapsuami akan membukakan segala jalan kebaikan dan kemudahan dalam urusan, tak terkecuali dosa orang tuanya Istrinya juga akan dimapunkan oleh Allah apabila anaknya taat kepada suaminya.
Istri berbuat maksiat suaminya berdosa, namun kalau suaminya berbuat maksiat tetap dirinya yang menanggung dosanya sendiri, seorang istri dengan mudah ia masuk surga hanya dengan melaksanakan shalat dan puasa, menjaga aurat, menajga harta suami dan taat kepada suami maka dengan mudah Allah anugerahi para wanita shaleha tersebut surga yang mana yang mereka mau masuki.
3. Orang yang saling memutuskan tali silaturahmi, bermusuhan dan tidak mau memaafkan
Bermusuhan dengan sesama muslim, saudara maupun tetangga  adalah pebuatan yang mendapat murka Allah. Memutuskan tali silaturahmi serta memendam amarah hingga sampainya idul fitri tidak juga dapat memadamkan apai amarah yang masih terpendam maka ditakutkan bagi golongan ini walupun dia di bulan Ramadhan berpuasa, tadarus, bersedekah dan melakukan amal kebaikan lainnya mereka di katagorikan orang yang rugi atau orang yang  bangkrut di akhirat.
Nah penjelasan diataas kaitannnya dengan konteks idul fitri yang sedang kita rayakan dan syukuri, moment saling memaafkan secara  lahir dan bathin adalah waktu yang  tepat kita perbaiki 3 golongan tersebut agar amal ibadah kita di terima Allah. Bagi yang pernah menyakiti hati orang tua saatnya kita minta maaf, bagi Istri yang pernah berkata kasar atau membuat hati suami sedih saatnya juga saling mencurahkan kasih sayang dan saling memaafkan, bagi yang pernah menyakiti tetangga, menfitnah mereka, berprasangka buruk, dan hal lainya mari di hari mulia ini saling memafaatkan.
Selamat Idul Fitri 1444HÂ
Penulis : Suhaimi
Dari amdinah menuju ke Mekkah diperkirakan perjalanan 400 KM, sehingga punggung pemuda tersebut berdarah karena menahan beradnya ibundanya yang digendong dari tempat asal hingga ke Baitullah.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H