Mohon tunggu...
Suhaimi Arza
Suhaimi Arza Mohon Tunggu... Guru - Guru, Dai dan Pemerhati Pendidikan

Guru dan Sekaligus Fasilitator Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

Tatacara Memakai Baju Lebaran yang Dianjurkan oleh Rasulullah SAW

18 April 2023   16:07 Diperbarui: 18 April 2023   16:14 779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ispirasi baju pria selalu di hati (dokpri)

Ketika lebaran tiba pastinya pakain baru adalah salah satu agenda utama yang harus disediakan oleh orang tua untuk anaknya dan juga probadi kita sendiri. 

Pakaian baru yang dipakai bukanlah hanya untuk bergaya semata namun terdapat nilai ibadah didalamnya seperti tanda syukur seorang hamba terhadap Tuhannya dan untuk mengagungkan waktu yang istimewa.

Rasulullah adalah seorang contoh tauladan dalam segala bidang, bukan hanya masalah ibadah dan akhlak, masalah fashionpun ada tuntunan yang dicontohkan Rasul  untuk umatnya. Style  pakaian yang bagaimana dipakai oleh seseorang pada momen tertentu dapat kita jadikan ispirasinya adalah Nabi  Muhammad SAW.

Sebagaimana Hadist yang diriwayatkan oleh Al Hasan bin Ali RA, ia berkkata, " Rasulullah SAW telah memerintahkan kami pada dua hari raya agar memakai  pakaian terbaik yang kami punya" (HR Baihaqi dan Hakim).

Dalam hadist diatas Rasul menganjurkan kita ketika pada hari raya untk berpakaian dengan pakaian yang terbaik bisa diartikan baju baru  dengan motif istimewa dan pastinya  juga terbaik  dalam pandangan agama yaitu menutup aurat. Memakai pakaian baru juga terdapat pada hadist yang lain yang diriwayatkan oleh Nafi'  "Bahwa Ibnu Umar RA memakai baju terbaiknya di dua hari raya".

Imam  Mazhab As Syafii Rahimahullahu ta'ala, di dalam Kitab Al Umm  Juz 1 hlm 248 Beliuw berkata "Aku senang dalam dua hari raya orang hendaknya kelaur dengan memakai baju terbaik yang ia temukan .

Dalam keterangan hadist dan perkataan ulama tersebut diatas ketika hari raya yang dituntun adalah memakai pakaian terbaik (baru) dan istimewa (disukai oleh diri sendiri dan ornag lain) urusan warna dan model itu tidak jadi sebuah tolak ukur , silahkan memakai warna apapun dengan variasi model yang terpenting adalah baru, sopan, istimewa dan menutup aurat.

Pakaian yang sering digunakan Rasulullah adalah gamis yang memiliki lengan panjang,sering juga Rasul memakai pakaian yangbercorak garis atau gambar yang terbuat dari kapas atau katun. LIngkar pinggang dan lingkar tangan tidak terllau lebar atau tidak terlalu sempit sehingga membuat bagainda Rasul bisa leluasa bergerak.

Melihat trend saat ini pakaian bagi laki laki tidak begitu banyak perubahan, hal lumrah ketika lebaran biasa persiapan dari kaum bapak bapak seperti kaian sarung, koko, peci, gamis pria, celana kain. Melirik model tidak jauh jauh bedanya dengan tahun tahun sebelumnya. fashion pria sangat mudah untuk diplih oleh siapapun, seperti hal nya penulis dibelikan baju dan pakaian lengkap oleh istri semua cocok, tidak ada satupun yang kekurangan.

Rumitnya mencari baju wanita tampa membawa dirinya (dokpri)
Rumitnya mencari baju wanita tampa membawa dirinya (dokpri)

Fashion pria berbeda pada pakaian wanita. Model dan  pilihannya dengan berbagai macam corak , yang membuat para suami apabila mau membeli pakaian istri lebih saran dari saya berikan  cas kepada si Istri atau temenin saja dia untuk memilih sendiri,  kalau tidak percaya pastinya setelah dibeli akan kenak omelin, kenapa kurang ini, warnanya begini tidak cocok jelbabnya, modelnya kok g ada sayap, kopnapnya kecil dll. Sehingga slogan untuk saat ini untuk pria yang setia adalah mereka yang mau  menemani istri berbelanja pakaian bukan membeli pakaian istri. 

Sebagai anjuran kepada kita bahwa benar Rasulullah menyuruh umatnya ketika lebaran untuk memakai baju baru, hasan dan husen serta anak yatim telah duluan dipakainakan pakaian baru setelah mereka senang apabila ada kelebihan harta baru Rasul membelinya untuk diri sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun