Manusia Allah ciptakan hanya untuk menyembahnya sebagaimana yang tertera pada surah adz Dzariyat ayat 56 yang artinya " dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk menyembah-Ku." makna menyembah disini selain mengakui hamba juga melaksanakan segala perintahnya dengan sekuat tenaga sebagai tanda hamba yang berimana dan taat.
Puasa dalam bulan Ramadhan adalah perintah yang spesial Allah berikan untuk umat nabi Muhammad SAW yang kualitas ibadahnya sangat bernilai disisi Allah sehingga dalam sebuah hadist dinyatakan untuk bandingan pahala yang diberikan terkhusus hanya Allah yang mengetahuinya.
Agar ramadhan bernilai ibadah yang sempurna dan berkualitas maka kita harus mampu memaksimalkan fungsi, keutamaan, dan mamfaat dari puasa. Berikut persiapan yang perlu diperhatikan agar puasa kita berkualitas
- Persiapan Jiwa
Ketika menyambut Ramadhan mantapkan hati dan kokohkan niat bahwa ibadah puasa yang dikerjakan hanya semata mata karena Allah, jangan ada motif karena selain Allah. Para ulama ketika memasuki bulan Ramadhan maka meladhimkan niat dengan beberapa lafadz yaitu :
Diawali dengan niat, kami berpuasa sebagaimana niat Nabi Muhammad SAW dan para salafunas Shalih dari para ahlubait Nabi yang mulia dan para sahabat yang agung, Ya Allah kami niat melaksanakan puasa dengan sesempurna mungkin untuk menggapai ridhamu Raja semesta alam Allah SWT.
Ya Allah kami berniat untuk menjaga shalat kami terutama shalat terawih dan malam kami serta menjaga anggota badan ini dari segala maksiat dan dosa, Ya Allah kami berniat membaca Alqur'an secara rutin dan berzikir serta meningkatkan shalawat pada baginda Rasulullah.
Ya Allah kami berniat ketika Ramadhan bersedekah untuk menyantuni para anak yatim, fakir miaskin, dan juga para janda, Kami berniat menjaga dengan sebaik baiknya akhlak yang diajarkan dalam agama Islam serat menajga shalat berjamaah tepat pada waktunya dengan sempurna, kami niat dengan semua niat niat yang baik yang telah diniaykan oleh para orang orang shaleh terdahulu di 10 hari pertama, 10 hari ke dua, dan 10 hari terakhirserta mendapatkan malam lailatul qadar disetiap malam dan harinya.
Niat diatas adalah disebutkan oleh Al Habib Syaik Abu bakar Al Adni Al Masyhur diniatkan pada awal awal menyambut bulan ramadhan.
Kesalahan dalam mengawali niat akan berakibat fatal dalam ibadah dan amal shaleh yang kita kerjakan akan sia sia, oleh karena itu perlunya niat yang dapat membersihkan jiwa dan meningkatkan semangat untuk berubudiyah kepada Allah didalam bulan Ramadhan ini.
Persiapan Ilmu
Semua amal ibadah wajib didasarkan oleh ilmu, dengan ilmu kita bisa mengerjakan ibadah sesuai dengan ketentuan Allah dan Rasul serta teladan dari para ulama, Ilmu disini meliputi tatacara pelaksanaan ibadah puasa dan tatacara ibadah dibulan Ramadhan baik dari segi fiqih, maupun tasauf, Allah mewanti wanti agar melaksankan ibadah harus dengan pengetahuan (ilmu) jangan ikut ikutan saja tampa ada dasra dan dalil yang jelas, berikut Firman Allah di dalam Alqur'an Al Isra ayat 36.
" Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati , semuanya itu dimintta pertanggung jawaban di hadapan Allah." (QS: Al Isra' Ayat 36).
Persiapan Fisik
Ketika berpuasa di bulan ramadhan, fisik harus oke dalam kondisi sehat dan mental yang bagus. Ketika Ramadhan dianjurkan oleh para ulama agar memperhatikan setiap makanan yang dikonsumsi agar membuat badan tetap menjadi bugar.
Persiapan vitamin dan makan makanan yang bergizi serta menjaga kesehatan dengan memperhatikan pola tidur diketika malam ramadhan sangat menentukan kekuatan fisik diketika berpuasa di esok harinya.
Rasulullah Bersabda : " Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah; da pada kedunay ada kebaikan masing masing," (HR. Muslim)
Persiapan Aktivitas
Selama bulan Ramadhan jelas aktivitas akan berbeda dengan bulan lainnya, baik pada malm hari maupun siangnya. Perubahan aktivitas ini harus dipersiapkan dengan semaksimal mungkin agar ibadah dibulan Ramadhan berkualitas.
Ramadhan banyak diisi dengan berbagai aktivitas keagamaan seperti menghidupkan malamnya dengan shalat terawih dan tahajut, makan sahur, ceramah baik sesudah terwih maupun shubuh, juga di kantor adanya kegiatan keagamaan sesudah shalat dhuhur, aktivitas menyediakna waktu untuk membaca Alqur'an, hingga buka puasa bersama dll, ini membutuhkan persiapan yang matang untuk mengatur waktu agar setiap aktivitas tersebut berjalan dengan sempurna dan mendapat ibadah yang berkualitas.
Penulis : Suhaimi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H