Kebijakan daerah yang mengejutkan Nasional di awal maret adalah sebuah edaran dari seorang gubernur NTT yang mengeluarkan peraturan masuk sekolah bagi siswa SMA dan SMK pukul 5 pagi, turun 2 jam yang semula masuk  jam 7 pagi.
Aturan ini dikeluarkan menimbang dari hasil diskusi dengan kepala sekolah, Viktor mnegatakan, budaya masuk lebih awal yaitu jam 5 pagi adalah untuk mengasah dan meningkatkan  kedisiplinan dan etos kerja para pesesta  didik. Â
Ia menuturkan kebijkan ini memang akan terasa berat bagi peserta didik maupun pengajar. Akan tetapi suatu perubahan dalam mengambil kebijakan butuh pengorbanan. (dikutip dari CNBC Indonesia).
Jangan sampai peserta didik dan guru berjuang dari jam 4 pagi dari  persiapan hingga masuk sekolah jam 5 pagi , namun yang membuat kebijakan masih tertidur pulas diatas kasur dengan terlentang tampa beban.
Dari segi kedisiplinan semua guru pastinya sangat setuju, tapi dari segi kesiapan mental orang tua, trasportasi, dan keamanan apakah sudah memadai. Seandainya para siswa mereka home shool (mondok) ini sangat efektif dan efesien. Namun melihat pemberitaan saat ini akan sangat riskan dan merusak bukan malah memperbaiki.
Kenapa demikian ? mari kita perhatikan  dari segi kesiapan.
1. Keamanan
Segi keamanan sangat riskan terjadinya kejahatan ketika  mereka berangkat dari rumah menuju ke sekolah, kurangnya penerangan jalan, hingga masih sepi suasana juga membuat mereka takut untuk menuju ke sekolah karena jarak yang jauh.
2. Kesiapan Trasportasi Â
Sudahkan Gubernur menyediakan trasportasi untuk menjemput para siswa menuju ke sekolahnya ? ini adalah pertanyaan yang sangat penting, tidak semua siswa mempunyai kendaraan, malah rata rata mereka mengunggu trasportasi umum menuju ke sekolahnya, karena kebiasaan trasportasi umum baru beroperasi sekitar jam 6 pagi.
3. Kesiapan Orang Tua
Ketika sebuah  kebijakan berlaku , bukan hanya siswa yang merasakan akan aturan tersebut namun orang orang yang terkait juga akan berdampak seperti orang tua, kapan seorang ibu harus memasak untuk anaknya, sedangkan mereka baru saja beristirahat pada pukul 23 atau 12 malam.  Kebijakan ini akan membuat kebiasaan baru bagi orang tua dan orang yang terkait.
4. Bagaimana dengan guru
Seperti yang diucapkan oleh gubernur NTT  " ini akan terasa berat bagi peserta didik dan guru",  apakah sudah  ada kebijakn untuk para guru untuk menambah  gajinya , yang mereka harus hadir lebih cepat dan pulang pada waktu yang sama.  Terlebih sayang bagaimana dengan nasib guru honorer yang mereka sudah dikuras malah dengan kebijakn tersebut makin terkurang tenaganya. Seandainya kebijkan tersebut diikuti dengan kebijakan lainnya seperti penambahan gaji guru maka  ini tidak akan terlalu dipermasalahkan.
Guru sudah ada beban, jangan sampai bertambah lagi beban, kapan waktu menyiapkan pembelajaran apabila jam 5 sudah harus menyiapkan siswa, ini akanmempengaruhi kulaitas dari produktivitas guru, belum lagi konsentrasi dan lain lain.