Tulisan nonfiksi memiliki gaya yang berbeda dari tulisan fiksi, karena lebih bersifat objektif dan memiliki tujuan yang jelas. Penulis tulisan nonfiksi harus memiliki kemampuan untuk menyajikan informasi dengan jelas dan terstruktur, dan harus memiliki kemampuan untuk memahami dan menganalisis informasi yang berkaitan dengan topik yang dibahas.
Jenis Cerita  Nonfiksi
1. Â Biografi
2. Esai
3. Makalah
4.ArtikelÂ
5.Karya Tulis Ilmiyah
6. Buku Nonfiksi
Pola Penulisan Nonfiksi
Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:
- 1. Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit)
Contoh: Buku Pelajaran - 2. Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses.
Contoh: Buku Panduan - 3.Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan  pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)
Pola yang dipakai oleh narasumber  dalam menulis buku yang berjudul  Literasi Digital Nusantara adalah pola ketiga yakni Pola Klaster.
Proses Penulisan Buku NonfiksiÂ
Proses penulisan buku nonfiksi terdiri dari 5 Â langkah, yakni
- Pratulis
- Menulis Draf
- Merevisi Draf
- Menyunting Naskah
- Menerbitkan
 Langkah Langkah Pratulis
1.Menentukan tema
2.Menemukan ide
3.Merencanakan jenis tulisan
4.Mengumpulkan bahan tulisan
5.Bertukar pikiran
6.Menyusun daftar
7.Meriset
8.Membuat Mind Mapping
9.Menyusun kerangka
Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll.
Artinya, kita tidak akan bisa menulis dengan bagus, jika kita tidak pernah membaca dan mengupdate pengetahuan kita.
Menulis Draf Â
1. Menuangkan Konsep Tulisan ke tulisan dengan prinsipÂ
2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tapi lebih bagaimana ide itu ditulis
Mencari referensi penulisan buku atau konsep tulisan bisa dari sumber berikut ini.
1 . Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
2. Keterampilan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;
4. Penemuan yang telah didapatkan.
5. Pemikiran yang telah direnungkan
Tahap berikutnya membuat kerangka.Kerangka dalam buku solo KBMN disesuaikan dengan materi yang diperoleh pada tema atau pertemuan dengan narasumbernya seperti buku dari narasumber  adalah berdasarkan kerangka dari ke Prof Eko dan disetujui untuk melanjutkan ke proses penulisan.
Berikut contoh kerangka buku