3. Memfasilitasi diskusiÂ
Guru harus memfasilitasi diskusi tentang masalah moral dan menjadi mediator dalam memecahkan masalah moral yang dihadapi siswa. Pikiran kritis adalah salah satu tujuan dari pendidikan saat ini, siswa harus tau apa manfaat dan tujuan dari setiap karakter yang sedang dicontohkan atau ditanamkan agar terbuka wawasan dan pemahaman.
Mendiskusikan dan memecahkan masalah bersama-sama dengan siswa bertujuan agar mereka memahami nilai-nilai yang diinginkan dan bagaimana mereka dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
4. Mendukung pembentukan karakter
Guru harus membantu siswa membangun karakter dan kepribadian yang baik melalui pengembangan keterampilan dan aktivitas yang membangun moral. Mendukung  siswa untuk menunjukkan perilaku baik dan positif, seperti tanggung jawab, toleransi, kerja sama.
5. Mendorong pengembangan empati
Guru harus membantu siswa memahami dan merasakan perasaan orang lain melalui pengalaman belajar dan diskusi.Â
Guru mendiskusikan dengan siswa untuk memahami bagaimana perasaan dan pikiran orang lain apabila ada orang yang berprilaku yang tidak baik. Siswa harus berlatih berpikir dari sudut pandang orang lain.
Pengembangan empati akan membantu siswa untuk memahami bahwa setiap orang memiliki latar belakang, pengalaman, dan perasaan yang berbeda dan bahwa mereka harus memperlakukan orang lain dengan kasih sayang dan penghormatan.
Pentinganya pengembangan komunikasi efektif mengenai  rasa empati yang harus ditekannkan  pada diri siswa  dalam membangun hubungan yang baik dengan orang lain.
6. Memberikan dukungan dan motivasi
Guru harus memberikan dukungan dan motivasi kepada siswa untuk terus berkembang dalam hal nilai-nilai moral. Secara keseluruhan, peran guru dalam pendidikan moral adalah sebagai fasilitator dan pendidik yang membantu siswa memahami dan mempraktikkan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari.