Mohon tunggu...
Suhaimi Arza
Suhaimi Arza Mohon Tunggu... Guru - Guru, Dai dan Pemerhati Pendidikan

Guru dan Sekaligus Fasilitator Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Guru Harus Membaca dan Menulis, Intisari dari Pertemuan Pertama KBMN Gelombang 28

10 Januari 2023   06:51 Diperbarui: 10 Januari 2023   07:33 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam ini masih diberi kesempatan untuk dapat mengikuti  kegiatan yang sangat bermanfaat yaitu Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) yang sudah mencapai gelombang ke 28.

pertemuan pertama pada malam ini  moderatori oleh seorang penulis handal yang bernama Dail Ma'ruf. M.Pd  dan sebagai narasumber seorang Doktor Pendidikan yang sudah lintang buana di dunia  penulisan seperti  buku, blog, Kompasiana, Website dan platform lainnya.

Sangat  penting dari apa yang disampaikan oleh nara sumber mengenai perihal menulis yang telah dibuktikan olehnya sendiri. Pengalaman adalah modal utama kita menyampaikan kepada yang lain agar mereka percaya. Inilah yang  disampaikan Omjay,  "menulislah setiap hari, nantikan keajaiban yang datang."  pengalaman dari tahun 2007 merintis dari blog hingga saat ini tetap  exsist dalam menulis pada blog. penghargaan, undangan , cenderamata, berbagai macam juara dalam proses penulisan telah dirasakan dan dinikmati hasilnya.

Menulis itu  adalah sebuah  perbuatan yang sangat mulia, karena dengan menulis kita bisa mentranfer ilmu kepada pembaca , tentunya ini adalah bagian daripada dakwah yang harus dilestarikan. 

Membiasakan diri menjadi penulis  tidak mudah  seperti membalik telapak tangan, butuh kerja keras dan kesabatan yang tinggi, agar semangat dan keiinginan itu terealisasi.

Omjay berpesan kepada seluruh penulis dalam KBMN untuk senantiasa menulis apa yang disukai dan melanjutkakn  kepada hal yang biasa dilakukan agar kehidupan atau pengalaman pribadi yang terjadi pada diri sendiri.Ini membuat lebih mudah daripada harus membaca buku, jurnal dan lainnya .

Kegiatan menulis bagi guru sangat bermanfaat sebagaimana yang disebutkan Om Jay  diceritakan kisahnya  dari perjalanan 2007 hingga sekarang berbagai macam penghargaan telah disabetnya. Semua itu didapatkan karena beliuw seorang guru yang aktif setiap hari menulis dan menulis tiada hari tampa menulis. 

Secara umum manfaat dari menulis bagi guru ada 2 fungsi yaitu:

1. Fungsi pengembangan.

2. Fungsi Intelektualitas

Dengan menulis tenntunya akan membaca terlebih dahulu, apa  yang dapat disimpulkan dari bacaan akan ditulis dalam bentuk model dan role tulisan tersendiri ini lebih menarik. Bedanya apabila menulis karya ilmiayah itu harus ada aturan tersendiri namun apabila tulisan kehidupan sehari hari, kegiatan yang bermanfaat masih boleh mengikuti kaidah sendiri terlebih dahulu ini hanya bagi pemula. Pastinya ketika sudah terbiasa maka dengan sendiri akan mengikuti kaidah penulisan.

Dengan menulis  Intelektual akan bertambah, banyak ilmu dan informasi terapdate yang  kita ketahui dengan membaca, wawasan bertambah. Jangan mimpi kita menjadi orang ayang berintelektual tapi tidak pernah membaca. Jangan bermimpi kita akan terkenang  tapi kita tidak meninggalkan tulisan.

Penulis : Suhaimi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun