Mohon tunggu...
Suhaimi Arza
Suhaimi Arza Mohon Tunggu... Guru - Guru, Dai dan Pemerhati Pendidikan

Guru dan Sekaligus Fasilitator Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Meluruskan Bahaya Adu Domba dalam Video TikTok @Radenayuranty

11 Januari 2023   13:27 Diperbarui: 11 Januari 2023   13:35 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
@radenayuranty (Dok Sum Tiktok)

Membedah sebuah video yang dikirim dalam sebuah grub dari TikTok @radenayuranty dan telah ditonton ribuan kali.

pada video tersebut dengan lancarnya seperti sudah dihafal teksnya menyebutkan apa saja yang harus kita lawan di era perang pemikiran  dia menyatakan salah satunya perang istilah.

1. kriminilasi ajaran islam istilah seperti jihad , khilafah, poligami jilbab dan cadar sehinga menjadikan umat islam takut akan istilah dan ajaran agamanya sendiri.

2. Mencampurkan pemikiran barat dan pemikiran islam sehingga umat kebingungan, istilah demokrasi dengan musyawarah, khilafah sama dengan kedikdatoran dan kerajaan

3. Membuat istilah baru agar umat berpaling dari ajaran  Islam , munculnya ukhuwah  Islam wasthaniyah, Islam radikal, moderasi bergama.

dilanjutkan bahwasanya  Islam wathaniyah tidak ada kaitannya dengan moderasi beragama atau sikap moderat yang sekarang lagi dikompanyekan.

karakteristik islam moderat adalah menyebarkan paham demokrasi, gender dan HAM.

sehingga di video tersebut dikatakan moderasi beragama adalah upaya barat dan para pengikutnya untuk membelokkan umat islam dari ajaran yang hak.

diakhir video tersebut dikatakan yuk sama sama belajar.

Tulisan diatas adalah ucapan dari video  uang penulis jadikan teks, tidak salah memang ada yang namanya peperangan istilah dan pemikiran namun tidak sejauh yang dipikirkan oleh kreator tersebut. 

Baiklah penulis coba meluruskan pemahaman agar jangan sampai menjadi bias.

point ke 1:

Umat islam akan takut dengan istilah jihad, khilafah, poligami, jilbab dan cadar, pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama dan beberapa ormas yang besar seperti NU dan Muhammadiyah dengan jelas menyatakan jangan sampai kita dibodohi karena permainan kata, Jihad ada caranya malah jihad yang paling besar adalah menuntut ilmu. Khilafah jelas model sistem pemerintahan yang mengendepankan musyawarah dari para sahabat, sistem tersebut juga hampir sama dengan musyawarah dari pemilihan pemimpin kita dari mulai RT,Bupati,Gubernur, dan President. 

Selanjutnya untuk urusan poligami nampaknya tidak pernah diatur bagi yang setuju dan mau melakukannya buktinya banyak yang menikah lebih dari satu  kecuali bagi ASN itu beda. Sedangkan urusan jilbab dan cadar jelas jelas tidak ada yang melarangnya silahkan pakai dan hak anda silahkan tidak, nah kita selaku muslim yang sudah belajar dan tau diri makanya kita pakai karena menyangkut ranah keimanan dan ketakwaan.

pada point yang pertama, makna yang sebenarnya disalah artikan oleh oknum seperti dalam video tersebut jihad untuk membunuh, khilafah dipakai label untuk merebut kekuasaan sehingga terjadinya kerusakan dan peperangan, poligami , jelbab dan cadar tidak ada yang mempermasalahkan di Indonesia kecuali di India ya.

Poit ke 2 

Sudah jelas sistem pemerintahan Indonesia adalah demokrasi. Islam tidak menentukan sistem pemerintahan tertentu bagi pemeluknya. Umat diberi kebebasan untuk mengatur dan merancang sistem pemerintahan yang sesuai dengan tuntunan kemajuan zaman dan tempat. Dalam pemerintahan yang terpenting tujuan utama yaitu harus bisa melindungi dan menjamin warganya menerapkan dan mengamalkan ajaran agamanya, dan menjadi tempat kondusif bagi kesejahteraan dan keadilan seluruh rakyat yang berada dibawah naungan sistem pemerintahan.

Berbicara Khilafah jelas dalam sejarah itu adalah masa  yang pernah dipraktekkan pada masa Khilafah al-rasyidah adalah model yang sangat sesuai dengan eranya. Pada saat itu manusi belum berada dibawah naungan negara bangsa (nation states).

Umat islam jangan sampai terjebak oleh simbol  islami  semata tetapi tidak berkomitmen pada tujuan pokok, yang dibutuhkan apapun pemerintahanya tujuan itu yang harus dicapai sebagaimana yang penulis sebuatkan diatas.

melainkan Khilafah sebagai salah satu sistem pemerintahan adalah fakta sejarah yang pernah dipraktikkan
oleh ;
yakni ketika kehidupan manusia belum berada di bawah naungan negara-negara bangsa (nation states).
Masa itu umat Islam sangat dimungkinkan untuk hidup dalam satu sistem khilafah.
Pada saat umat manusia bernaung di bawah negara-negara bangsa (nation states) maka sistem khilafah
 bagi umat Islam sedunia kehilangan relevansinya. Bahkan membangkitkan kembali ide khilafah pada
masa kita sekarang ini adalah sebuah utopia. 

Point Ke 3

Moderasi beragama , Islam wasthaniyah dan Islam Radikal. 

Ke 3 istilah tersebut sudah sangat femeliar dan tidak ada yang ditakutkan namun fitnah yang besar ditebarkan dalam video tersebut ini sangat tidak etis.

Makna Islam moderat  atau Islam wasathiyah merupakan cara bergama sikap memilih jalan tengah, berusaha adil dan seimbang dan tidak berlebihan lebihan. Dengan demikian dapat dipahami bahwa  sebagai cara pandang , sikap dan perilaku selalu mengambil poros tengah, berlaku adil dan tidka ektrem dalam beragama.

Sayangnya istilah ini salah dipahami sering diartikan kompromi keyakinan dengan agama lain, tidak  sungguh sungguh dalam beragama, tidak peduli dengan agama sendiri, bahkan difitnah dengan liberal dan lain lain.

Moderasi bergama adalah salah satu cara melawan  radiklalisme yang saat ini merahmbah bukan hanya kemasyarakat umum sahja namun pelajar danmahasiswa juga ikut terpapar.

Moderasi bergama dan Islam rahmatal lillalamin adalah meneruskan pemahamna islam yang sejuk, cinta damai dan tidak menyukai kekerasan.

Tidak ada dalam mederasi bergama yang merubah agama, moderasi beragama adalah menuntut umat islam untuk menerapkan agama sesuai dengan fitrah agama dan nilai nilai pokok dari agaa itu sendiri.

Yuk kita lawan Hoax yang tersebar didunia maya.

Penulis : Suhaimi. (ASN Kementerian Agama Kabupaten Nagan Raya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun