Mohon tunggu...
Suhaimi Arza
Suhaimi Arza Mohon Tunggu... Guru - Guru, Dai dan Pemerhati Pendidikan

Guru dan Sekaligus Fasilitator Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Orangtua Membentuk Karakter Anak

15 Oktober 2022   09:30 Diperbarui: 15 Oktober 2022   09:38 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sabtu, 15 -10 2022. Setiap pagi guru selalu berdiri didepan pagar pintu madrasah menanti siswa yang berdatangan, salam, senyum dan sambutan istimewa selalu ditebarkan oleh para guru kepada seluruh siswa dan juga oran tua. 

Aturan madrasah bagi siswa yang terlambat datang melewati jam 8.00 WIB di berikan sanksi yang mendidik dengan menghafal pancasaila, menyuruh hafalan ayat pendek, membaca buku cerita dan hukuman yang mendidik lainya. Setiap hari ada yang terlambat dan rata rata dengan alasan yang berbagaimacam, guru tidak memandang ini anak siapa dan apakah dia anak guru, anak gampong , anak pejabat siapapun yang terlambat wajib diberikan sanksi yang mendidik.

Semua orang tua hampir tidak ada yang mempermasalahkan, malah mendukung untuk kedisiplinan dan ketaatan anak mereka juga, agar kelak dewasa menjadi orang yang bertanggung jawab terhadap apa yang sedang dikerjakan atau diamanahinya. Namun ada kejadian yang diluar dugaan guru yang piket di pintu gerbang. saat seorang siswa terlambat datang selesai salam dengan guru di berikan sanksi menghafal pancasila, dengan lantang orang tuanya marah dan menyuruh anak nya keluar dari madrasah sambil marah marah.

Semua guru memaklumi akan kejadian tersebut dan kami guru tidak marah, namun kita selaku orang tua harus paham akan ilmu karakter. Menghilangkan wibawa guru yang mengajarkan anaknya di depan  anaknya adalah sebuah kesilapan dan bagi kami kesalahan yang luar biasa, kenapa ? itulah karakter yang akan melekat pada anak kita diketika orang tuanya secara langsung memperlihatkan kebringasan dengan berkata demikian kepada guru maka kelak tidak mustahil disaat dewasa dia akan beringas dengan ayah dan ibunya juga.

Seribu x penyampaian nasehat yang diberikan oleh guru atau orang tua akan luntur dengan 1  x penglihatan "Ini adalah kata para spikolog anak". Anak itu akan berkarakter dengan penglihatan bukan dengan pendengaran. 

Peraturan yang dilaksanakan di madrasah bertujuan mengembangkan akhlak yang baik, berintegritas, disiplin dan juga menjadi insan yang amanah dan istiqamah dalam kebaikan. Apabila ada orang tua yang tidak setuju dengan peraturan  yang dibuat oleh  madrasah silahkan konsultasi kenapa dan berikan alasannya kekurangan peraturan tersebut serta  solusinya.

Madrasah membutuhkan dukungan orang tua untuk mencapai tujuan pendidikan sebagaimana yang diamanahkan oleh undang undang.

Editor: Infinite Jurnalis Kompas (Suhaimi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun