Ā .
Ā Ā
Ā Ā Begini ungkapannya, "Padahal aku enggak jelek jelek amat, tapi kok enggak ada yang ngedeketin?"Ā
Ā Ā Ada yang merespon, "Bukan enggak ada, tapi dirimu sedang dipersiapkan untuk menerima yang terbaik."
Ā Ā Sekilas begini, "Aku cantik tapi kok belum ada melamar? Apa harus aku yang melamar, atau lebih gila lagi menggoda dengan segala cara demi mencapai titik diakui?
Ā Ā SeModern ini masa masih pacaran? Aplikasi ta'aruf yang sudah terpercaya pun sudah banyak.Ā
Ā Ā Yang sudah berupaya melalui seluruh tahapan sesuai aturan, agar tak terjerat maksiat pun masih belum ada jaminan. Masa lebih percaya langkah-langkah setan, pacaran dulu, kenal lebih dalam calon pasangan melalui jalan bareng, nginep di hotel, outdoor bareng, nyoblos bareng? Eh!Ā
Ā Ā Kan enggak gitu. SeModern ini, masa masih gitu aja cara pikirnya. Apa yang mau diraih dari semua itu?Ā
Ā Ā Kadang yang aneh tuh ciwi ciwi ini, walaupun ya enggak semua, ketika dipuji, wah makin menjadi-jadi mereka. Yang tadinya enggak berani dan sudah punya komitmen enggak akan pasang foto di medsos.
Ā Ā Emm, setelah dipuji dikit, langsung upload vlog pribadinya, iya sih pakai cadar. Tapi apa yang mau diraih? Mau meraih apa? Cepat kali melayangnya. Malah yang lebih parah lagi, ini sih kisah nyata yang tragis dan bukan untuk ditiru tentunya.Ā
Ā Ā Ada seorang wanita dipuji "cantik," apa lah, dan semisalnya oleh suaminya, oleh suaminya ya! Bukan orang lain.
Ā Ā Ini aneh bin blegug sih, bukan aneh tapi nyeleneh. Si wanita itu malah caper ke laki-laki lain, walaupun hanya melalui chat, malah---bukan hanya satu laki-laki yang dichat. Yang puncak tragisnya, malah ngajak salah seorang lelaki yang dichatnya itu untuk segera datang dan melamar dirinya.
Ā Ā Jangan tanya dia lupa kalau dirinya telah menikah, jangan tanya itu. Yang jadi pertanyaan, apa iya pujian bisa membuat beberapa orang jadi gila, hilang akal?
Ā Ā Bukan main!
Ā Ā Marilah waras, entah lelaki, perempuan. Mari yuk mari banyak banyak memaksakan diri untuk menjadi pribadi yang waras. Sebab, jadi orang gila terlalu gampang.
Ā Ā Gantungkan semua kepadaNya, melalui jalan-jalan yang diridaiNya, bukan jalan gelap perasaan yang berujung kehinaan. Demikian juga akal, jangan apa-apa diakalin demi dapat selangkangan! Nanti jahanam ujungnya baru tahu rasa.
Ā Ā .
Ā Ā Cls, RTD, Ahad 290924, 13.32, hal
ub
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H