Mohon tunggu...
halubĀ©
halubĀ© Mohon Tunggu... Mahasiswa - Puisi, Cermin, Cerpen, dan Refleksi.

Pencarian dan keyakinan, berteman dekat, sampai kapan pun, selalu ada hal-hal yang membanggakan bagi setiap yang yakin

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hancur Lebur

20 November 2023   05:50 Diperbarui: 20 November 2023   06:53 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ā  Ā  Sudah berapa kali aku selalu bersikeras untuk tetap begini; apa-apa harus serba enak. Sekehendakku, kalau ada yang coba-coba mengatur; harus begini, begitu. Segera akan diabaikan---seabai-abainya.
Ā  Ā Dikira semua akan baik-baik saja, setelah semuanya membelaku, orang-orang terdekat. Ternyata, kini malah jiwa ini yang hancur lebur. Seperti hilang tak tentu arah. Dikira sikap keras kepala akan membuatnya semakin tergila-gila, ternyata tidak! Yang ada adalah muak semuak-muaknya!
Ā  Ā Herannya mengapa diri ini tak mampu memperhitungkan segalanya dengan akurat. Padahal dulu selalu bisa membuatnya kembali sambil mengemis ampun walau kesalahan mutlak seutuhnya sebab perbuatan keji tangan sendiri.
Ā  Ā Hah, biar semua orang tahu saja, atas apa diamku dan kalian akan paham. Kalau tak paham, bukan urusan! Dipikir-pikir setelah berjalannya waktu, seonggok daging ini sangat menyebalkan sekali! Sudah tak cantik, malah ganjen---gatal---banyak gaya---banyak gengsi---keras kepala! Aku benci diriku! Makanya aku pakai cadar terus.
Ā  Ā Sesungguhnya aku sudah amat sangat hancur lebur! Paling pelarianku hanya nonton YouTube-nya Nihongo Mantapu, Raffi Ahmad, Baim Wong, Fadhil Jaidi, dan yang lain-lain.
Ā  Ā Tetap, walaupun aku sudah sadar aku ini salah, keliru, aku tetap tak akan pernah mau mengakui kesalahanku! Dan akan tetap selalu begini sampai mati! Pokoknya selain aku salah.
Ā  Ā Berantakan!
Apa lagi yang bisa diperbuat, selain, sudahlah sekalian rusak saja. Maka, aku pun akan tetap berganjen-ganjen ria---walaupun pakai cadar---atau simbol baik apapun yang melekat pada pribadi ini.
Ā  Ā .
Ā  Ā Cls, Senin 201123, 05.23, halub

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun